JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kemenpora segera melakukan penyaluran bantuan pembangunan atau rehabilitasi lapangan olahraga.
Hal tersebut, tentunya sangat disyukuri Pudjiyono (42), Kepala Desa Nagari Sungai Pulau, Sumatera Barat. nantinya, Kemenpora bakal mencairkan kekurangan dana 30 persen untuk pembangunan lapangan sepak bola, yang di antaranya di Sumatera Barat.
Dana 70 persen yang diterimanya tahun 2017, hingga kini masih berupa gundukan tanah dan barang-barang material. Itu pun diperoleh dengan cara pinjaman.
“Hari ini, saya senang sekali. Paling tidak, lapangan sepak bola di Nagari Sungai Pulau bisa segera dibangun dan pinjaman bisa segera dilunasi. Terima kasih Bunda Yuni, terima kasih Kemenpora,” ujar Pudjiono saat menghadiri Bimbingan Teknis dan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Penyaluran Bantuan Pemerintah Berupa Pembangunan dan atau Rehabilitasi Lapangan Olahraga, Senin (07/05/2018), di kantor Dispora Batam.
“Mengapa saya berani meminjam? Pertama, anggaran yang 70 persen datang di akhir tahun. Kedua, yang meminjamkan atau membantu kami adalah orang yang sudah kami kenal dan selama ini selalu menolong kami,” tukas Pudjiono.
Diceritakan, lapangan desa seluas 1,5 hektar yang merupakan lahan gambut, berupaya dijadikan lapangan sepakbola lengkap dengan tribun mini.
Hal senada juga sejumlah kepala desa lain yang hadir pada kesempatan ini. Pagi ini, sebanyak 23 kepala desa dari Kepulauan Riau, Riau, dan Sumatera Barat, hasir untuk melakukan MoU dengan Kemenpora.
“Hari ini kamo lega, karena dana 30 dari Kemenpora akhirnya akan segera cair,” ujar Izhar dan Supardi, kepala desa Sungayang dan Lunang Barat.
Sementara itu, Plt Asdep Standarisasi dan Infrastruktur Kemenpora, Yuni Poerwanti menjelaskan, belum cairnya dana 30 persen dari Kemenpora terjadi karena para kepala desa mayoritas lamban dalam membuat laporan pertanggungjawabawan terkait dana 70 persen yang sudah cair.
“Hari ini merupakan bagian akhir dari kerja kami terkait pemberian bantuan dana untuk pembangunan atau rehabilitasi lapangan olahraga di desa-desa. Sebelumnya kita telah menyelesaikan dengan cara datang ke daerah, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Medan, Palembang, dan Makassar,” ujar Yuni Poerwanti yang juga adalah Staf Ahli Menpora Bidang Politik.
“Ini merupakan dana carry over 30 persen dari program bantuan Kemenpora tahun anggaran 2017. Kalau mereka mau mengambil anggaran tersisa, maka mereka harus membuat proposal baru untuk tahun 2018.”
Dia menjelaskan, Kemenpora sengaja menggelar Bimbingan Teknis ke daerah agar para kepala desa kenal dengan para pemangku kebijakan di wilayahnya masing-masing.
“Misalnya hari ini kita memberikan Bimbingan Teknis di Batam. Meskipun Batam tak mendapat bantuan rehabilitasi atau dana pembangunan untuk lapangan olahraga, namun mereka siap membantu kita semua,” tambahnya.
Untuk keperluan dana rehabilitasi dan atau pembangunan lapangan olahraga di 526 desa, Kemenpora harus menggelentorkan dana sekitar Rp26 miliar. Rinciannya, untuk lapangan sepakbola mendapat bantuan dana Rp185 juta, lapangan futsal Rp170 juta, panjat dinding Rp145 juta, lapangan bulutangkis dan lapangan voli Rp100 juta.
Pada kesempatan yang sama Sekretaris Dispora Batam, Khusrini, sangat berterima kasih kepada Kemenpora yang telah memberikan kepercayaan kepada Batam sebagai tempat digelarnya Bimbingan Teknis terakhir.
“Diharapkan acara Bimtek ini bisa dijadikan pelajaran berharga untuk semua kepala desa dalam membuat laporan pertanggungjawaban keuangan, sehingga tak merepotkan diri mereka sendiri,” tukas perempuan yang akrab disapa Rini.
Dia juga berharap, dengan adanya bantuan dana untuk rehabilitasi dan pembangunan lapangan olahraga, nantinya akan membuat masyarakat Indonesia sehat.(exe/ist)