Senin, 19 Maret 2018 19:12 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, memberikan pembekalan kepada 1.080 siswa SMA Taruna Nusantara, di Kota Magelang.
Ia memberikan pesan dan imbauan kepada para generasi muda tersebut di era globalisasi terutama soal ancaman global yang dihadapi bangsa Indonesia.
"Pemuda Indonesia saat ini memiliki tantangan dan tanggung jawab berat. Nilai-nilai ideologi dan wawasan kebangsaan sudah mulai luntur. Contohnya, generasi muda lebih mengenal idol Korea daripada tokoh-tokoh bangsa," ujar Hadi Tjahjanto, di hadapan para siswa, Senin (19/03/2018).
Menurutnya, terdapat tiga ancaman penting yang menjadi ancaman global. Pertama ancaman cyber, ancaman biologis, dan ancaman kesenjangan.
Munculnya penyakit seperti difteri, campak, penyakit ternak, lanjut Hadi, bisa disebabkan karena agen-agen biologis. Tujuan akhirnya adalah mempengaruhi dan menghancurkan pemerintah.
Sedangkan ancaman kesenjangan adalah ketika suatu negara yang menguasai teknologi berhadapan dengan negara yang tidak menguasai teknologi.
Ancaman cyber, kata Hadi Tjahjanto, diwujudkan dengan lebih dari 50 persen penduduk dunia yang kini sudah terhubung dengan internet. Sehingga apapun bisa diakses, termasuk data penduduk baik di negeri sendiri maupun negara lain.
"Sedangkan ancaman biologi salah satunya diwujudkan dengan munculnya penyakit difteri. Penyakit ini penyakit tahun 1977 tapi muncul lagi. Kita perlu curiga apakah memang karena alam atau settingan, namanya penyakit bisa direkayasa," ungkap mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara itu.
"Negara yang menguasai teknologi akan menang, mereka bisa menciptakan/menghasilkan energi melimpah. Sedangkan negara yang tidak menguasai tekhnologi akan kekurangan. Kemudian terjadi liberalisme, kapitalisme dan akhirnya membentuk radikalisme," ungkapnya.
Di negara Indonesia sendiri, masa depan ada di tangan para generasi muda.
"Kalau pemuda tidak mau melakukan perubahan, maka akan tertinggal. Tunjukkan bahwa kalian adalah salah satu bagian dari 10 pemuda yang disebutkan oleh Bung Karno," tegasnya.(exe/ist)