Selasa, 13 Maret 2018 13:31 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Bank Indonesia (BI) telah mengatakan bahwa pemerintah sesuai dengan persiapannya untuk meluncurkan tahap kedua dari National Payment Gateway (NPG), yang akan memungkinkan kreditur memotong biaya transaksi lintas bank melalui proses yang lebih efisien.
Tahap pertama NPG yang diluncurkan oleh bank sentral pada bulan Desember tahun lalu, termasuk pembagian infrastruktur oleh sejumlah bank untuk memotong biaya transaksi antar bank dan juga pembayaran cashless untuk pengguna jalan tol.
Direktur BI untuk penyertaan elektronik dan keuangan Pungky Purnomo Wibowo mengatakan di Jakarta pada hari Senin, 12/3/2018, bahwa bank sentral telah menetapkan standar transaksi dan juga biaya yang harus dibebankan kepada konsumen untuk transaksi bank.
Standar transaksi diperlukan untuk implementasi sistem Multi-Lane Free Flow (MLFF) yang direncanakan untuk diimplementasikan di jalan tol, yang berarti pengemudi tidak lagi harus menyadap kartu mereka di gerbang tol untuk membayar biaya tol.
Selain transaksi antar bank yang lebih lancar, fase kedua NPG juga akan menyediakan fasilitas pembayaran untuk 20 utilitas utama, termasuk tagihan listrik dan telepon, kata Pungky.
"BI akan mengatur pihak mana yang akan bertanggung jawab atas pembayaran utilitas ini," jelasnya.