Minggu, 21 Januari 2018 19:23 WIB
JAKARTA, Tigailarnews.com- Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menilai jalur Jakarta-Bandung saat ini tidak nyaman untuk pengguna jalan karena banyaknya truk yang melintas melebihi muatan barang sehingga jarak tempuh lebih 5 jam.
"Jalur itu sudah mengkesampingkan rasa aman dan nyaman sehingga perlu dikeluarkan aturan agar truk bermuatan lebih tidak lagi melintas," kata Menhub Budi Karya kepada pers di Cikarang, Jawa Barat, Minggu (21/01/2018).
Hal tersebut disampaikan usai Menhub rapat koordonasi dengan Jasa Marga, Kakorlantas, serta Dinas Perhubungan Jawa Barat membahas truk bermuatan lebih.
Menurut Menhub, akibat truk kelebihan muatan maka kecepatan akan berkurang sehingga berpengaruh kepada kecepatan kendaraan di belakang.
Selain itu, katanya, akibat truk bermuatan lebih juga mengakibatkan jalan rusak sebelum waktunya yang akan mempengaruhi kecepatan kendaraan yang melintas.
Menhub menfarakan pula, akibat truk bermuatan lebih kendaraan sering mogok seperti ban kempes atau as roda patah, sehingga mengganggu laju kendaraan di belakang.
Saat ini, kata Budi, pemilik dan supir truk seringkali mengabaikan angkutan muatan sehingga banyak yang melakukan pelanggaran.
"Tadi saja dari lima truk yang kita periksa muatannya,ternyata semuanya kelebihan muatan. Ini membuktikan bahwa pemilik dan supir truk tidak peduli dengan keselamatan dan kenyamanan di jalan raya," katanya.
Menhub mengatakan pihaknya bersama Kementerian Koordinator Petekonomian akan melakukan koordinasi untuk membuat regulasi pengaturan truk melintas jalur Jakarta-Bandung.
"Kita akan buat regulasi yang ketat termasuk pengenaan denda seperti tilang," katanya.
Dirut PT Jasa Marga Desi Arryani mengatakan, truk bermuatan lebih selama ini memang penyebab utama terjadinya perlambatan kecepatan di jalur Jakarta-Bandung.
Bahkan, katanya, dari 100 persen kecelakaan yang terjadi di jalur itu, sebanyak 63 persen dialami oleh truk bermuatan lebih.
Akibat dari itu, kata Desi, semua kendaraan menjadi terhambat perjalanannya yang berdampak dengan makin lamanya perjalanan Jakarta-Bandung atau sebaliknya.(ant)