JAKARTA, Tigapilarnews.com- Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Mulyana, didampingi Asisten Deputi Bidang Olahraga Prestasi, Chandra Bhakti dan Wakil Ketua Umum III Komite Olahraga Nasional Indonesia, Eka Wahyu Kasih, menggelar konferensi pers terkait Persiapan Cabang Olahraga Menuju Asian Games dan Asian Para Games 2018, Kamis, (11/01/2018) sore di Media Center Kemenpora, Jakarta.
Pada konferensi pers tersebut, Mulyana menyampaikan bahwa selama ini kami selalu melakukan evaluasi terkait masalah ketidakpuasan yang disampaikan induk organisasi cabang olahraga terhadap proposal yang berikan.
“Atas dasar itu, kami sudah melakukan beberapa perubahan dan peninjauan ulang terkait masalah anggaran,” ucapnya.
Ia melanjutkan, anggaran itu akan diberikan kepada induk organisasi cabang olahraga yang memiliki number of event medali atau cabang olahraga berpotensi menyumbangkan medali, seperti di Pencak Silat, Bulu tangkis, Paralayang dan Bridge.
Selanjutnya, kami juga membuat level atlet. Level atlet ini adalah bagian dari perolehan medali. “Dalam rangka mencapai target 10 besar maka kami harus memiliki atlet internasional yang fokus pada number of event medali.” ujarnya.
“Target kami induk cabang olahraga dan KONI tidak jauh berbeda, tinggal kami nanti mengawal dan mengawas pada cabang olahraga tersebut untuk bisa mendapatkan perolehan medali emas pada Asian Games 2018. Tentu dalam rangka pengawasan tersebut, KONI sebagai mitra kami juga harus memilik peran penting. Pada saat proses latihan maka tidak ada lagi keterlambataan semuanya harus teratur dan tertib. Tadi pagi kami sudah rapat dengan KONI, kami ingin agar pelaksaan pelatihan pelatnas ini bisa berjalan dengan lancer termasuk juga pengawasan, pengendalian, monitoring serta mutu dari proses latihan akan kami awasi secara bersama hingga akhirnya target itu bisa tercapaiseseuai dengan harapan Presiden maupun Wapres. Emas dan prestasi adalah harga diri bangsa,” tambahnya.
Selain itu, masih katanya, ada perubahan anggaran. “Kalau kita lihat alokasi 70% dari anggaran yang tersedia sebesar Rp 514,5 miliar untuk induk cabor dan NPC (National Paralympic Committee) memang kurang. Kalau di hitung maka jumlahnya sekitar Rp 600 miliar," ujarnya.(ist)