JAKARTA, Tigapilarnews.com- Selain Asian Games, ada satu lagi hajatan olahraga multicabang yang juga bakal dihelat di Indonesia.
Setelah Asian Games ditutup 2 September 2018, giliran Asian Para Games yang akan dihelat bulan berikutnya.
Pada 8 hingga 16 Oktober 2018, Jakarta akan menjadi tuan rumah turnamen olahraga bagi penyandang disabilitas se-Asia tersebut. Berbagai bentuk persiapan pun terus digeber oleh Indonesia Asian Para Games Organizing Committee (INAPGOC).
Kamis (21/12/2017) petang, INAPGOC mengundang delegasi teknis angkat berat dari Uni Emirat Arab (UEA), Ahmed Al Hammadi, untuk memantau venue Gelanggang Olahraga dan Remaja (GOR) Jakarta Utara, di Jalan Yos Sudarso.
Namun, berdasarkan pantauan saat mengikuti kunjungan venue tersebut, GOR Jakarta Utara yang juga merupakan venue voli Asian Games itu masih dalam tahap perbaikan.
Tak ayal, delegasi teknis dari UEA terlihat tidak puas dengan kondisi GOR Jakarta Utara sebagai venue angkat berat. Hal itu pun terungkap dari banyaknya kritikan yang keluar dari mulut Ahmed selama berkeliling di GOR yang diresmikan Ali Sadikin pada 23 Desember 1972 itu.
"Tempat pemanasan harus dekat ke arena bertanding, tempat pertandingan juga harus rata. Sementara, (jalan ke) toilet terlalu curam," ungkap Ahmed.
Di GOR Jakarta Utara, untuk ke toilet orang-orang memang harus menuruni beberapa undakan tangga. Lebih lanjut, dari kunjungan venue ini, Ahmed--yang terlihat beberapa kali mengusap peluh di dahi--juga menambahkan harus ada Air Conditioner (AC) atau penyejuk udara. Sedangkan, untuk ukuran venue, ia mengaku GOR Jakarta Utara sudah cukup besar.
"Harus ada AC. Tidak apa-apa jika AC hanya sementara. Ukuran sangat bagus, tapi fasilitas memang masih kurang sekali. Toilet juga kalau mau dipakai harus ada turunan. Ruang ganti dan ruang tes doping juga harus ada," tegas Ahmed.
Mengakhiri rangkaian kunjungan venue, INAPGOC yang juga turut menemani Ahmed berkeliling kemudian berjanji akan terus melengkapi fasilitas GOR Jakarta Utara agar saat penyelenggaraan Asian Para Games 2018 tidak ada kesulitan yang harus dihadapi para atlet disabilitas.(kmp)