Senin, 18 Desember 2017 18:32 WIB

Forkom Alumni SMP 1 Kosambi : "Tidak Berdasar Rencana Dinas Pendidikan Kab.Tangerang"

Editor : A. Amir

Kab. Tangerang,- Aksi damai penolakan relokasi SMP 1 Kosambi, berjalan tertib, Acara yang di laksanakan dihalaman SMP 1 Kosambi tersebut du hadiri, Alumni yang hadir dari tahun 1997 sampai 2017, ikut menyuarakan menolak relokasi SMP 1 Kosambi ketempat lain. Minggu (17/12).

Acara aksi damai yang di hadiri oleh kapolsek Teluknaga AKP. Fredy yudha satria bersama anggotanya tersebut, menolak Relokasi dan sempat diguyur hujan, namun peserta aksi damai alumni dan masyarakat tetap semangat menyuarakan yel-yel penolakan relokasi.

Acara menolakan relokasi SMP 1 kosambi nampak pula di hadiri Napsin, Anggota DPRD Kabupaten Tangerang dari fraksi Demokrat, Napsin sendiri merupakan alumni SMP 1 KOSAMBI pertama tahun 1987 yang juga menolak relokasi.

Napsin dalam orasinya di hadapan peserta Aksi menyampaikan

"SMP 1 Kosambi dibangun lebih awal dari pergudangan, SMP 1 Kosambi dibagun sejak tahun 1985. Kami sangat keberatan atas keputusan pemerintah Kabupaten Tangerang yang mau merelokasi SMP 1 Kosambi ketempat lain, cuma hanya karena pabrik kembang api lalu SMP 1 Kosambi dipindahkan, itu tidak mendasar." Tegas nya

Masih kata Napsin,  " Seharusnya ditambah gedung SMP yang ada di Kecamatan Kosambi, bukan direlokasi, yang sudah ada diperbaiki biar anak Bangsa nyaman dalam mengenyam pendidikan, dengan sistem zonasi, agar calon siswa yang mau sekolah bisa terkaper khusus nya yang ada di kecamatan Kosambi bukan direlokasi."  Tambahnya.

Di tempat yang sama, Prayogo ketua forum komunikasi alumni SMP 1 Kosambi mengatakan

"Rencana relokasi yang disampaikan Dinas pendidikan Kabupaten Tangerang tidak mendasar, karena tidak memaparkan dengan jelas subtansinya dan tidak memberikan alasan yang logis secara akademis. Seraya menambahkan bahwa SMP 1 Kosambi dibangun lebih dahulu dari pada gudang, Seharusnya Pemerintah melalui Dinas tata ruang mengkaji sebelum mendirikan gudang, pabrik atau gudang banyak dampak yang ditimbulkan tapi kalau pendidikan banyak orang yang sukses terutama alumni SMP 1 Kosambi sudah banyak mencetak seperti Dewan Napsin yang sekarang sudah sukses."imbuhnya.

Para tokoh masyarakat dan orang tua wali murid yang putra putrinya masih aktif disekolah tersebut terlihat ikut menyuarakan aksi penolakan relokasi, kata mereka " Kami akan berjuang dan menolak rencana Dinas pendidikan yang tidak mendasar, kami yang memperjuangkan sehingga berdirinya SMP 1 Kosambi, yang dulunya hijau, kuning, sekarang jadi abu-abu, dan kami berharap kepada Pemkab. Tangerang dan Dinas pendidikan, jangan mementingkan golongan atau kelompok, berpikirlah untuk kepentingan masyarakat dan pendidikan" katanya.

Rencananya Alumni SMP 1 Kosambi akan diundang oleh Bupati Tangerang terkait relokasi, dan akan membawa aspirasi masyarakat, khususnya Kecamatan Kosambi agar rencana relokasi tidak sampai terjadi karena itu sudah harga mati tetap berada di Desa Cengkelong, Kecamatan Kosambi. Anggaran relokasi hanya penghamburkan lebih baik membangun sekolah yang baru, karena dengan sistem zonasi banyak calon siswa dari Sekolah Dasar (SD) tidak masuk ke SMP 1 Kosambi khusus Kelurahan Salembaran Jaya tidak masuk zonasi.

Prayogo-pun menambahkan, "Kalau sampai terjadi relokasi kami dan masyarakat yang ada dilingkungan sekolah akan lebih banyak lagi mengundang untuk aksi lanjutan jilid dua apabila itu terjadi, karena SMP 1 Kosambi merupakan sejarah orang tua kita dulu yang berjuang untuk adanya SMP 1 Kosambi. Tiba - tiba dengan terbakarnya pabrik kembang api, SMP 1 Kosambi dipindahkan itu tidak mendasar" tutupnya.


0 Komentar