Jumat, 08 Desember 2017 06:55 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta mengecam keras pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang tetap mengumumkan pemindahan kedutaan besar AS ke Yerusalem dan mengakuinya sebagai Ibu Kota Israel.
Bagi Sukamta, apa yang dilontarkan Trump itu merupakan sikap arogan sangat membahayakan proses perdamaian dan bisa menghadirkan kerusuhan di Timur Tengah.
"Ini arogansi yang sangat berbahaya. Presiden Trump tidak hanya menyakiti umat Islam yang menganggap Kota Yerusalem sebagai tempat suci, tetapi juga umat Kristen. Ini dapat memicu gejolak di seluruh dunia," tegas Sukamta dalam keterangan pers, Jumat (8/12/2017).
Politikus PKS ini mengharapkan sikap Pemerintah RI lebih kuat untuk menggalang opini dunia dan menekan sikap Trump agar menganulir keputusannya.
Terlebih, saat ini sudah cukup banyak pemimpin dunia yang angkat bicara dan mengecam keputusan Trump, termasuk para pemimpin negara-negara Eropa.
"Kami mengapresiasi yang telah dilakukan Bu Menlu dengan memanggil duta besar AS beberapa hari lalu. Ini perlu ditindaklanjuti dengan sikap yang lebih kuat," tegasnya.
"Kami harap Pak Jokowi ikut angkat bicara soal ini untuk memberi tekanan yang lebih besar kepada Presiden Trump," lanjut Sukamta.
Lebih lanjut, Sukamta juga berharap Pemerintah RI terus melakukan upaya terobosan. Salah satunya dengan mendorong KTT Darurat Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
"Jika OKI bisa menghasilkan sikap secara institusional, tentu akan punya daya tekan yang lebih kuat. Indonesia sangat mungkin untuk menginisiasi hal ini," pungkasnya.
Didampingi Wakil Presiden AS Mike Pence, Presiden Donald Trump mendeklarasikan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Hal tersebut ia sampaikan untuk meredam gejolak yang selama ini terjadi di Timur Tengah.
"Pada hari ini, kita pada akhirnya bisa mengakui satu hal yang sangat jelas, bahwa Yerusalem adalah Ibu Kota dari Israel," ujar Trump saat berbicara di Ruang Resepsi Diplomatik di Gedung Putih, Kamis (7/12/2017) dini hari waktu Indonesia.