Kamis, 07 Desember 2017 17:57 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - DPR secara resmi melalui sidang paripurna memutuskan menyetujui Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI.
Hadi pun berjanji siap mengemban tugas sebagai orang no satu di TNI dengan menyatakan siap menjaga netralitas dan tidak terlibat politik praktis.
Netral caranya kita memperkuat jati diri sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional. Di sana disebutkan bahwa TNI tidak berpolitik praktis dan mengikuti kebijakan politik negara," kata Hadi seusai paripurna di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (7/12/2017).
Yang kedua, Hadi berjanji menjaga sinergi antara TNI dan Polri. Menurutnya, dua lembaga ini harus saling mendukung.
"(Soliditas TNI-Polri) itu bagian dari tujuan adanya Undang-Undang Nomor 34, Undang-Undang Nomor 2. Kita harus sinkronkan semuanya. Kalau sinkron, tidak ada konflik lagi, kita semuanya juga senang kan. Jadi soliditas TNI-Polri itu yang penting, yang diperlukan itu," jelas Hadi, yang kini masih menjabat KSAU.
Janji berikutnya, Hadi akan memberdayakan industri pertahanan dalam negeri. Dia berjanji TNI akan menggunakan produk buatan anak dalam negeri.
"Karena kita memiliki industri pertahanan, seperti PT DI, PT PAL, Pindad, semuanya akan kita majukan. Keperluan-keperluan mendasar oleh TNI kita ambil dari sana semuanya," ujar Hadi.
Terakhir, masalah banyaknya perwira menengah (Pamen) di TNI yang non-job. Hadi mengatakan akan mengevaluasi hal tersebut.
"Itu nanti kami evaluasi. Kita evaluasi ya. Itu nanti kami evaluasi berikutnya," ucap Hadi.
Saat ini, Marsekal Hadi belum resmi menjabat Panglima TNI. Mekanisme berikutnya adalah pelantikan oleh Jokowi. Pasalnya, Jokowi-lah yang mengusulkan Hadi menjadi calon tunggal Panglima TNI ke DPR.