Selasa, 31 Oktober 2017 10:13 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat memberikan penghargaan kepada atlet-atlet terbaik dan menginspirasi.
KONI juga memberikan apresiasi kepada sejumlah insan olahraga. Pemberian penghargaan dilakukan di sela-sela acara Rapat Koordinasi dan Konsultasi KONI Pusat Tahun 2017 pada Senin (30/10/2017).
Kelima atlet yang mendapat penghargaan adalah I Gede Siman Sudartawa (renang), Diananda Choirul Nissa (panahan), Rifda Irfanalutfi (senam), Triyaningsih, dan Dedeh Erawati (atletik).
"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak termasuk KONI yang telah memberi perhatian berupa penghargaan buat kami. Semoga penghargaan ini memotivasi kami untuk lebih berprestasi di kancah internasional," kata Dedeh Erawati usai menerima penghargaan.
Hal yang sama diungkapkan perenang Siman. Dia pun kian termotivasi untuk lebih berprestasi.
"Penghargaan ini memacu saya untuk lebih berprestasi lagi baik di ajang internasional mapun nasional," kata Siman.
"Tapi tanpa dukungan keluarga, pelatih, pengurus cabor, dan teman-teman selama di kolam, saya tidak bisa menjadi seperti ini. Jadi terima kasih untuk semuanya," ujar peraih medali emas SEA Games 2017 Kuala Lumpur ini.
Selain atlet, KONI juga memberikan penghargaan khusus kepada pecinta olahraga lanjut usia Darmiyanto. Pria berusia 82 tahun asal Salatiga ini langganan ikut berbagai event lari. November ini, Darmiyanto akan mengikuti lomba di South American Masters Atletics Championchip di Santiago, Chile.
"Terima kasih sampai saat ini diberi napas dan kesehatan, usia panjang. Saya terima kasih kepada Bapak Tono Suratman telah memberikan penghargaan pada saya dan mendapat kenang-kenangan selama hidup saya dari KONI," kata Darmiyanto.
Penghargaan lainnya diberikan kepada Ketua Badan Pembina cabor bridge Bambang Hartono dan Albert C Sutanto. Mereka merupakan pelatih yang kerap menciptakan atlet-atlet berprestasi.
Sementara itu, Deputi IV Bidang Peningkatan Preatasi Olahraga Kemenpora, Yuni Poerwanti, berharap KONI bisa tetap menjaga, membina, dan mendorong prestasi olahraga Indonesia.
"Semoga ajang pemberian penghargaan ini bisa menginspirasi siapapun untuk mendukung anaknya menjadi atlet. Yang pada akhirnya Indonesia pada 2030 bisa mencapai cita-cita menjadi macan dunia," harap Yuni.
Sebelumnya, KONI Pusat menggelar rapat koordinasi dan konsultasi bersama KONI provinsi dan federasi cabang olahraga. Agenda utama membahas implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 95 tahun 2017
Rapat antara KONI dengan pengurus besar/pengurus pusat (PB/PP) itu digelar di Hotel Bidakara, 30-31 Oktober. Rapat itu untuk menyatukan pendapat pelaksanaan pelatnas dengan pembubaran Satlak Prima usai munculnya Perpres tentang Peningkatan Prestasi Olaharaga Nasional. Perpres itu sebagai pengganti Perpres nomor 15 tahun 2016 tentang Program Indonesia Emas.
"Tentu acara ini sangat penting karena kami KONI Pusat memiliki sejumlah informasi yang harus kami sampaikan kepada para peserta, KONI provinsi, pengurus besar induk cabor," kata Ketum KONI Pusat, Tono Suratman, Senin (30/10/2017).
"Salah satunya, adalah Perpres ini. Kemudian, beberapa kegiatan yang harus dilakukan yang sifatnya secara teknis dan pernah menjadi masalah pada persiapan SEA Games 2017. Masalah-masalah ini akan kita bahas dan dicari solusinya supaya tidak terjadi masalah lagi pada kesempatan yang akan datang," dia menambahkan.
"Termasuk tentang program dan anggaran. Keduanya akan melalui KONI Pusat supaya tertata dan bisa diberikan solusinya. Supaya anggaran itu tidak asal dibuat, tapi dirancang sedemikian rupa dan penyalurannya kepada PB dan langsung bisa terlaksana," tutur Tono.
Tono juga menjelaskan jika KONI akan datang untuk mendampingi dan membantu kelancaran daripada pelatnas. Meski anggaran, diklaim Tono, belum turun namun KONI berjanji bahwa anggaran tidak lagi menjadi kendala di masa akan datang.
Mayor Jenderal TNI (Purn.) yang memiliki nama lengkap Valentinus Suhartono Suratman ini juag sudah memahami tugas dari KONI yang tertulis dalam Perpres Nomor 95 tersebut. Termasuk mendampingi cabor dalam menentukan standar seleksi dan pemilihan atlet.
"Jadi membantu pemerintah mengawasi dan mendampingi cabor-cabor. jadi bicara mengawasi cukup luas tentu akan dikordinir, lalu dikendalikan, kemudian diberikan pedampingan karena PB-PB di sini cukup hitogren tidak semuanya bisa melakukan yang namanya bentuk program dan anggaran yang diajukan pemerintah. Nah, kami akan medampingi supaya pelatnas itu berhasil," ujar dia.
"PB kami mendampingi dan mengawasi. Kami akan mendata karena bagaimanapun mereka butuh KONI utnuk mempercepat proses yang selama ini terkendala. Perintahnya sudah jelas," dia menambahkan.(dtik)