JAKARTA, Tigapilarnews.com- Setidaknya 26 orang tewas di Manila dalam sebuah operasi pembersihan yang dilakukan oleh kepolisian Filipina.
Mereka yang tewas adalah bandar narkoba dan juga para pelaku kejahatan.
Operasi di Manila adalah kelanjutan dari operasi pembersihan yang berlangsung provinsi Bulacan yang berlangsung pada Senin malam. Dalam operasi di Bulacan setidaknya 32 orang tewas.
Kolonel Erwin Margarejo, juru bicara kepolisian Manila, menggambarkan operasi tersebut sebagai operasi "satu kali yang besar", istilah yang sama yang digunakan oleh polisi di Bulacan, yang mengatakan bahwa para korban tewas karena menolak untuk bekerjasama dengan polisi, dan memilih melawan.
"Ini adalah operasi 'satu kali, operasi besar-besaran', jadi tidak hanya terfokus pada obat-obatan terlarang, kami juga beroperasi melawan kejahatan jalanan lainnya, seperti perampokan, tapi orang-orang ini juga bisa berada di bawah pengaruh obat-obatan terlarang," kata Margarejo. .
"Jika mereka melawan dengan keras, polisi kita harus membela diri," sambungnya dalam pernyataan, seperti dilansir Reuters, Kamis (17/08/2017).
Operasi ini sendiri dilakukan setelah Presiden Filipina, Rodrigo Duterte memutuskan untuk mengintensifkan operasi melawan narkoba, dan juga kejahatan lainnya.
Dalam sebuah pernyataan Duterte mengatakan operasi ini mungkin bisa "menyembuhkan penyakit" di Filipina.
"Mari kita bunuh yang lain setiap hari, mungkin kita bisa mengurangi penyakit apa yang terjadi di negeri ini," kata Duterte.(exe/ist)