Kamis, 03 Agustus 2017 14:01 WIB

DPR Dukung Hukuman Mati Gembong Narkoba Aseng

Editor : Rajaman
Ilustrasi. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Anggota Komisi III DPR, Aboe Bakar Al-Habsyi mendukung rekomendasi Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar gembong narkoba Aseng dieksekusi mati. Pasalnya, meski sudah divonis 15 tahun penjara dan mendekam di Lapas Nusakambangan, Aseng masih mengendalikan peredaran 1,2 juta butir ekstasi dari Belanda.

"Saya mendukung apa yang disampaikan oleh Kapolri, Indonesia saat ini sudah darurat narkoba, tangkapan aparan sudah dalam ukuran ton ataupun jutaan butir. Ini menunjukkan bahwa para bandar itu serius dalam menjalankan bisnis mereka," kata Aboe dalam keterangan pers, Kamis (3/8/2017).

DPR sendiri khususnya Komisi III DPR sudah secara tegas meminta kepolisian lebih serius lagi dalam melakukan perlawanan kepada bandar narkoba di Indonesia.

"Apalagi jika para terpidana mati masih bisa mengendalikan peredaran narkoba dari lapas, ini merupakan indikasi mereka tidak ada penyesalan. Selain itu, mereka tidak ada itikad baik untuk memperbaiki diri. Sebaliknya mereka masih saja melakukan aktifitas perdagangan narkoba. Ini tidak bisa ditolelir, negara harus tegas dalam menjalankan hukum," tegasnya.

"Saya rasa rekomendasi dari Kapolri itu sudah sangat tegas, semakin kejaksaan mengulur waktu untuk eksekusi, semakin banyak kerusakan yang mereka timbulkan untuk generasi muda bangsa ini," tambahnya.

Oleh karenanya, lanjut politikus PKS ini, sebaiknya eksekusi mati tersebut segera dilakukan, agar orang seperti Aseng ini tidak lagi mengatur perdagangan jutaan ekstasi di Indonesia.

Selain untuk menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melawan narkoba, eksekusi tersebut lebih bermakna sebagai upaya menyelamatkan generasi muda dan NKRI.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian berharap Aseng dieksekusi mati. Pasalnya, meski sudah divonis 15 tahun penjara dan mendekam di Lapas Nusakambangan, Aseng masih mengendalikan peredaran 1,2 juta butir ekstasi dari Belanda.

"Ancaman hukuman mati," kata Tito dalam konferensi pers pengungkapan 1,2 juta butir ekstasi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (1/8/2017).

Dia menilai narkoba merupakan musuh negara dan harus diberantas oleh semua pihak. Tito mengharapkan, jaksa dan hakim satu visi dalam pemberantasan narkoba.

"Kami harap jaksa dan hakim pertimbangkan yang bersangkutan adalah residivis. Kami minta dikenakan hukuman mati," tegas Tito. 


0 Komentar