Selasa, 01 Agustus 2017 17:08 WIB
ANKARA, Tigapilarnews.com - Hampir 500 orang yang ditangkap dalam penindakan setelah upaya kudeta yang gagal pada 15 Juli 2016 di Turki pada Selasa menjalani persidangan dengan tuduhan berkomplot untuk menggulingkan pemerintah dari sebuah pangkalan udara yang dianggap sebagai pusat pemberontakan.
Total 486 tersangka akan menjalani persidangan di ruang pengadilan dibangun di luar Ankara dengan dakwaan melakukan kejahatan mulai dari pembunuhan, melanggar undang-undang dasar dan berusaha membunuh Presiden Recep Tayyip Erdogan menurut warta kantor berita negara Anadolu.
Mereka dituduh menjalankan upaya kudeta dari pangkalan udara Akinci di barat laut ibu kota Turki, Ankara, yang pihak berwenang anggap sebagai markas para pemberontak, tempat perintah dikirimkan untuk jet tempur supaya mengebom parlemen.
Hampir seluruh tersangka, total sebanyak 461 orang, ditahan sedangkan tujuh orang masih buron dan sisanya didakwa tanpa dipenjara.
Mereka yang ditahan meliputi bekas kepala Angkatan Udara Akin Ozturk, yang seperti beberapa tersangka menjalani sidang dalam kasus lain terkait upaya kudeta.
Ulama yang berbasis di Amerika Serikat Fethullah Gulen ada dalam deretan nama tersangka utama namun belum ditangkap. Ia dituduh mendalangi upaya kudeta itu.
Gulen, yang tinggal di sebuah kompleks terpencil di negara bagian Pennsylvania, membantah keras tuduhan itu.
Tersangka utama lainnya adalah dosen teologi Adil Oksuz, yang dituduh pejabat Turki menjadi semacam "imam" dari rencana kudeta itu dengan mengoordinasi aksi di lapangan di Turki bersama Gulen.
Sementara pebisnis Kemal Batmaz ditahan dengan tuduhan membantu Oksuz, yang ditahan setelah kudeta, namun kemudian dilepaskan dan sekarang dalam pelarian, demikian menurut warta kantor berita AFP.
sumber: antara