Selasa, 01 Agustus 2017 07:25 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau menyebutkan bahwa daerah itu masih kekurangan beras sebanyak 66,34 persen lagi namun demikian suplai pangan di daerah ini mencukupi.
"Suplai tersebut dicukupkan melalui pembelian beras berasal dari produksi sendiri dan dari daerah lain, karena Riau belum swasembada," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Ferry HC. Ernaputra, di Pekanbaru, Selasa (01/08/2017).
Menurut Ferry, pemenuhan kebutuhan beras untuk Riau didatangkan dari Sumatera Utara, Pulau Jawa, Provinsi Sumatera Barat, dan sejumlah daerah lainnya.
Ia mengatakan, untuk mencapai kebutuhan swasembada pangan, perlu dukungan dari berbagai sektor dan sub sektor, terutama berkaitan dengan prasarana dan sarana (lahan, air, jalan), jaminan pasar, serta sejumlah kebijakan.
"Pasokan dan harga beras di Riau masih normal seperti biasa. Masyarakat masih membeli beras sesuai dengan selera dan kemampuannya," katanya.
Sementara itu program pemerintah untuk meningkatkan produksi bahan pangan saat ini adalah pertama melalui program Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai (UPSUS PAJALE), yang dilakukan melalui kegiatan-kegiatan perluasan areal (cetak sawah baru, optimasi lahan).
Program kedua dalam meningkatkan produksi bahan pangan adalah melalui peningkatan produktivitas, ketiga pengamanan produksi, dan keempat peningkatan mutu manajemen.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas TPHP Provinsi Riau, Gusriani menyebutkan, produksi padi (Gabah Kering Giling = GKG) di Provinsi Riau pada tahun 2016 tercatat sebesar 373.536 ton atau sebesar 256.193,5 ton beras bila dibandingkan dengan jumlah penduduk dan ketersediaan beras, maka provinsi Riau masih kekurangan beras berkisar 66,34 persen.
Berdasarkan perkiraan/prognosa produksi padi (GKG) pada tahun 2017 tercatat sebesar 408.341,5 ton atau 256.193,5 ton beras dan diperkiraan kekurangan beras sebesar 66,34 persen. Produksi padi periode Januari-April 2017 tercatat sebesar 176.672,7 ton GKG (110.844 ton beras).
Ia menambahkan daya beli beras di Riau cukup bagus kendati masih mendatangkan beras dari sentra produksi beras Jambi, Sumbar dan Sumut. Untuk Riau sentra produksi beras berasal dari Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Inderagiri Hilir, Kabupaten Kampar, Rokan Hulu, Pelalwan, Siak.(exe/ist)
"Tahun 2017, di Kabupaten Meranti Provinsi Riau sudah dilakukan cetak sawah baru seluas 730 hektare, guna menekan ketergantungan beras asal provinsi lain," katanya.