Selasa, 25 Juli 2017 13:36 WIB
PALEMBANG, Tigapilarnews.com - Tim satgas Pangan Polda sumsel menemukan dugaan pengoplosan beras keluarga miskin yang tidak sesuai mutu dengan beras pengadaan sebanyak 39,3 ton di gudang GBB Manggul Kabupaten Lahat.
"Temuan ini berawal dari laporan dan keluhan masyarakat yang mendapati adanya beras tak layak konsumsi dari Bulog setempat," ungkap Kapolda Sumsel, Irjen Pol Agung Budi Maryoto di Mapolda Sumsel, Selasa (25/7/2017).
Dijelaskannya, laporan warga menyebutkan dari Perum Bulog Subdivre Lahat ada sebanyak 1.089 ton beras afkiran atau tidak layak konsumsi yang merupakan pengadaan 2016, sehingga dilakukan penggerebekan oleh tim satgas.
"Beras ini disebut tak layak konsumsi karena selain sudah berwarna kuning, juga pecah-pecah dan berbau apek yang menyengat," kata Kapolda.
Dijelaskannya, hasil penyidikan tim satgas Pangan Polda Sumsel menyebutkan adanya kegiatan oknum Bulog yang melakukan mengoplos beras keluarga miskin (raskin) Bulog kemasan karung 50 kg Ad-Dn 2017 Divre SumselBabel kualitas baik dengan beras kemasan 15 kg pengadaan 2016 mutu rendah menjadi kemasan 15 kg mutu tak layak akan distribusikan kepada masyarakat.
Menurut dia, dari oplosan itu sebanyak 39,3 ton belum sempat diedarkan dan tertahan di gudang, inilah yang diamankan dan gudangnya dipasang garis polisi," katanya.
Sementara, dari 1.089 ton beras kondisi buruk itu, sekitar kurang lebih 200 ton saudah diedarkan di enam kabupaten dan kota di Sumsel yakni Lahat, Muara Enim, Pali, Empat Lawang, Pagaralam dan Prabumulih.
Menurut Kapolda, berdasar pemeriksaan tim beras yang dioplos tersebut dijual ke pasaran dengan harga Rp7.200 per kg.
Polda Sumsel saat ini memeriksa tiga orang yang terkait dalam kasus ini yaitu Kepala Bulog Sub Divre Lahat AM, penanggung jawab pengoplosan berinsial HD, dan kepala gudang inisial FB.
sumber: antara