Selasa, 25 Juli 2017 08:41 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, pada hari Senin (24/07/2017) bersumpah untuk meneruskan perang melawan narkoba yang memicu kontroversi karena memakan banyak korban jiwa dan pembunuhan di luar hukum.
Duterte tegaskan bahwa kritik dan tekanan internasional tidak akan menghalanginya untuk melanjutkan perang melawan narkoba.
Sumpah Duterte itu disampaikan dalam pidato tahunannya. Menurutnya, kritikus di dalam dan di luar negeri harus fokus pada dampak narkoba dan menyerukan mereka untuk mendidik rakyat Filipina tentang bahaya narkoba.
”Pertarungan tak aka ada henti-hentinya,” katanya. ”Ada hutan di luar sana, ada binatang buas di sana yang mengincar orang yang tidak berdosa, orang yang tak berdaya,” kata Duterte, seperti dikutip Reuters.
Pada April lalu, Presiden Duterte yang berjanji akan membunuh 100.000 pengedar narkoba dalam beberapa bulan juga menawarkan pekerjaan kepada para warganya yang pulang dari Arab Saudi. Pekerjaan yang ditawarkan adalah membunuh para pecandu narkoba di Filipina.
Tawaran kerja itu disampaikan Duterte saat menyambut kedatangan para warganya yang pulang dari Saudi. ”Jika Anda kehilangan pekerjaan, saya akan memberi Anda satu (pekerjaan). Bunuh semua pecandu narkoba,” katanya.
”Bantu saya membunuh pecandu (narkoba),” katanya lagi. “Mari kita bunuh pecandu setiap hari.”
Wakil Direktur Human Rights Watch Divisi Asia, Phelim Kine, kala itu menuduh Presiden Duterte menghasut kekerasan untuk main hakim sendiri. “Komentar Duterte merupakan gagasan buruk untuk program penciptaan lapangan kerja,” katanya.(exe/ist)