Rabu, 19 Juli 2017 18:16 WIB
CIANJUR, Tigapilarnews.com - Puluhan siswa SMK swasta di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu ditangkap anggota Polsek Karangtengah, saat hendak melakukan tawuran termasuk belasan orang diantaranya siswa kelas X.
Puluhan siswa SMK tersebut diamankan saat berada di Jalan Lingkar Timur Cianjur, dua orang diantaranya merupakan perempuan.
Kapolsek Karangtengah, Kompol Agus Jamaludin, di Cianjur, Rabu, mengatakan, pihaknya mengamankan 21 siswa dan siswi karena hendak melakukan tawuran.
"Saat ditangkap, beberapa orang membawa senjata tajam dengan dalih untuk jaga-jaga. Tetap saja tidak dibenarkan, sehingga kami amankan karena membuat pengguna jalan, warga dan siswa lainnya yang melintas di jalur tersebut tidak nyaman," kata Agus (19/7/2017).
Dia menjelaskan, puluhan siswa tersebut sementara waktu diamankan hingga orangtua dan pihak sekolah datang, untuk mencegah aksi lanjutan pihaknya melakukan pembinaan sampai mereka dijemput.
"Kami panggil orangtua dan pihak sekolah, agar siswa tersebut membuat pernyataan tidak akan melakukan hal serupa. Sedangkan yang membawa senjata tajam akan ditindak lanjuti dan akan dikenakan undang-undang darurat. Namun kami tetap fokus ke pembinaan," jelasnya.
Aksi puluhan siswa tersebut, sempat meresahkan pengunan jalan karena mereka sempat menghentikan kendaraan yang ditumpangi siswa dari sekolah lain baik kendaraan umum atau truk yang ditumpangi siswa tersebut.
Warga yang melihat aksi tersebut, melapor ke pihak berwajib yang langsung datang ke lokasi dan mengamankan puluhan siswa dari SMK yang kerap terlibat tawuran itu.
Setelah diperiksa, petugas menemukan tiga buah senjata tajam� seperti celurit dan kelewang dan dua buah jimat yang diikatkan di tubuh seorang siswa.
Sementara AS (17) seorang siswa kelas 1 yang baru selesai melakukan MPLS dan hendak pulang ke rumahnya di Karangtengah, tidak berniat melakukan tawuran hanya ikut rombongan pulang karena satu arah.
"Saya cuma ikut rombongan karena sama-sama pulang ke Karangtengah. Saya tidak tahu kalau mau tawuran, tapi saya tahu ada yang membawa senjata tajam, katanya untuk jaga-jaga kalau diserang siswa dari sekolah lain saat pulang," katanya.
sumber: antara