Minggu, 02 Juli 2017 20:23 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Militer Suriah membantah tudingan yang disampaikan oleh kelompok oposisi bersenjata mengenai penggunaan senjata kimia.
Sebelumnya, kelompok oposisi Suriah menyebut Damaskus menggunakan gas klorin saat melakukan serangan di wilayah Ghouta.
"Tudingan itu dibuat oleh pemberontak sendiri untuk membenarkan kekalahan dan kerugian besar yang mereka alami setiap kali Angkatan Darat Suriah membuat kemajuan di wilayah tersebut," kata militer Suriah dalam sebuah pernyataan.
"Militer Suriah juga tidak bisa melakukan serangan, karena kami telah memusnahkan senjata kimia dan tidak pernah menggunakan senjata kimia sedari awal krisi berlangsung," sambungnya, seperti dilansir Russia Today, Minggu (02/07/2017).
Sebelumnya diwartakan, Faylaq al-Rahman, salah satu kelompok oposisi bersenjata Suriah menyatakan, setidaknya 30 anggota oposisi tewas akibat serangan senjata kimia terbaru yang dilancarkan tentara Suriah tersebut.
"Lebih dari 30 kasus mati lemas dilaporkan terjadi setelah rezim menargetkan titik-titik pejuang al-Rahman dan menggunakan gas klorin beracun yang dilarang oleh hukum internasional, di depan Front Ein Tarma, menyusul kegagalan pasukan rezim untuk menyerang wilayah tersebut selama 13 hari beruntun," kata juru bicara kelompok tersebut, Waiel Olwan.(exe/ist)