Jumat, 30 Juni 2017 18:11 WIB
KUPANG, Tigapilarnews.com - Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur AKBP Jules Abraham Abast mengatakan hasil penyelidikan sementara diketahui bahwa pembunuhan terhadap purnawirawan TNI Angkatan Darat, Joao Perera Visente (55), diduga akibat masalah perselingkuhan.
"Kalau dari hasil penyelidikan sementara diduga motif kasus pembunuhan itu karena perselingkungan," katanya, Jumat (30/6/2017).
Namun Jules mengaku belum bisa memberikan keterangan tambahan terkait kasus tersebut, karena memang saat ini pihak kepolisian masih mencari motif lainnya.
Sebelumnya Kepolisian Resor Kabupaten Belu, bersama Resmob Subden 2 Den A Pelopor Atambua menangkap DS, tersangka pembunuhan terhadap seorang purnawirawan TNI AD, Joao Parreira Visente (55) di daerah tersebut.
Tersangka pembunuhan itu (DS) ditangkap di Dusun Maukumu, Desa Mandeu, Kecamatan Raimanuk, pada Rabu (28/6) sekitar pukul 22.20 Wita.
DS ditangkapkan karena diduga membunuh korban Joao Perreira Visente yang merupakan purnawirawan TNI AD dan bekerja sebagai satpam kantor LVRI di KM 16 Belu dan membuang jasad korban di hutan.
Mantan Kapolres Manggarai Barat ini menambahkan informasi soal motif pembunuhan itu akan disampaikan jika memang sudah ada motif baru terkait kasus itu.
"Untuk sementara masih diduga karena masalah perselingkungan. Penyelidikan masih terus dilakukan," tambahnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan, diduga ada dua orang pelaku dalam kasus ini. Polisi sedang melakukan pengejaran terhadap seorang pelaku lainnya.
"Satu pelaku lagi masih dalam pencarian oleh polisi setempat, dan masih dalam pengejaran. Untuk saat ini DS masih ditahan dan diperiksa lebih lanjut," ujarnya.
Sebelumnya, warga Desa Bakustulama, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), dikejutkan dengan temuan jenazah pria penuh luka di hutan Dusin Baun wilayah setempat.
Komandan Kodim 1605 Belu Letkol Nurdihin Adi Nugroho, ketika dihubungi mengatakan kalau Joao adalah purnawirawan TNI AD.
Korban sudah pensiun sejak Januari 2015 pangkatnya terakhir sebagai pembantu letnan dua (pelda).
sumber: antara