Selasa, 20 Juni 2017 07:21 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Usai pertama kalinya memenangkan turnamen Indonesia Open Super Series sejak berpasangan, ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir atau akrab disapa Owi/Butet, membidik gelar Asian Games 2018.
"Saya masih ingin satu target lagi, gelar yang belum tercapai, mungkin di akhir karier saya. Saya ingin juara Asian Games," kata Butet setelah pertandingan final Indonesia Open Super Series Premier 2017 di Plenary Hall JCC, Senayan, Jakarta.
Butet mengaku belum puas meraih medali perak dalam Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, bersama Owi. "Kami berharap penampilan kami terus stabil walaupun harus melewati beberapa kejuaraan, termasuk Kejuaran Dunia," beber Butet yang masih menjalani perawatan cedera lutut kanannya.
Butet berharap peluang merebut gelar juara Asian Games 2018 semakin besar menyusul Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan kejuaraan multi-cabang olahraga tertinggi di benua Asia itu.
"Walaupun pertandingan Asian Games nanti akan berlangsung di Stadion Istora, kami berharap rejeki kami juga baru karena stadion Istora juga baru," kata Butet yang berharap ‘keangkeran’ stadion bulu tangkis di kompleks Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, itu hilang seiring dengan penyelesaian renovasi Asian Games 2018.
Sementara itu, Owi/Butet akan melanjutkan perjuangan mereka dalam turnamen super series Australia Terbuka 2017 di Sydney, Australia, 20-25 Juni. Owi/Butet sukses meraih gelar Indonesia Terbuka setelah penantian selama enam tahun berturut-turut sejak Indonesia Terbuka 2011.
Kemenangan Owi/Butet dalam Indonesia Terbuka 2017 sekaligus mengakhiri puasa gelar tuan rumah selama empat tahun dalam turnamen tingkat super series premier itu.
Indonesia terakhir kali meraih gelar juara kandang turnamen tingkat super series premier itu pada 2013 ketika ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan mengalahkan ganda Korea Selatan, Lee Yong-dae/Ko Syung-hyun, 21-14, 21-18.(exe/ist)