Senin, 19 Juni 2017 01:18 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kekerasan aparat terhadap warga sipil kembali terjadi. Kali ini menimpa seorang wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Ricky Prayoga yang saat itu tengah ditugaskan untuk meliput ajang kejuaraan bulu tangkis Indonesia Terbuka 2017 di Jakarta Convention Centre (JCC), Minggu (18/6/2017).
Kejadiannya hampir sama dengan aksi persekusi yang dilakukan oleh sebuah ormas kepada warga sipil dan sempat viral beberapa waktu lalu. Bedanya, kali ini persekusi dilakukan oleh anggota Brigade Mobil (Brimob) dan dilakukan di muka umum.
Permasalahan berawal, sekira pukul 15.00 WIB Yoga berjalan menuju mesin ATM untuk melakukan transaksi. Saat menuju ATM, ia berjalan membelakangi sales promotion girls (SPG). Kebetulan ada beberapa Brimob yang tengah asyik memandangi perempuan-perempuan cantik itu. Namun, saat Yoga lewat, ia malah jadi perhatian oleh seorang Brimob.
"Para bapak-bapak Brimob yang awalnya melihat ke SPG tersebut, mungkin secara tidak sengaja melihat saya. Ketika itu saya beradu pandang dengan salah satu petugas bernama Adam," ucap Yoga.
Yoga tak ingin mencari masalah, ia pun berusaha memalingkan pandangan. Tapi, anggota Brimob tersebut tetap memandangi Yoga, bahkan dengan mata yang melotot seraya mendekatinya.
Jelas, Yoga tak merasa nyaman dan mencoba menanyakan secara baik-baik ke anggota Brimob yang memelototinya itu. "Saya langsung tanya, 'Ada apa mas, apa ada yang salah dengan penampilan saya?'. Karena saya mikirnya mungkin ada kotoran di wajah saya," katanya.
Brimob tersebut tidak menjawab pertanyaan Yoga dengan nada yang halus. Yoga malah dihardik dan dimaki dengan kata-kata yang amat kasar.
"Yang namanya Adam (anggota Brimob) bilang 'Apa kau, ada undang-undangnya jangan melihat? Puk*mai kau! Kalau tidak mau dilihat jangan jadi manusia!'," jelas Yoga.
Mendengar makian itu, sontak Yoga menanyakan apa maksud dari ucapan tersebut. Ternyata anggota Brimob itu masih kurang puas, Yoga dipiting oleh anggota Brimob bernama Adam dan digiring bak pelaku kriminal. Teman-teman Adam yang berjumlah empat sampai lima orang tidak memisahkan dan malah ikut membantu rekannya.
"Saya dipiting, terus berusaha dibenturkan ke tripleks dan coba dibanting," ungkapnya.
Yoga mencoba melepaskan cengkraman anggota Brimob itu. Ia mempertanyakan perlakuan sewenang-wenang itu, tapi anggota Brimob lainnya berteriak mengatakan jika Yoga pantas diamankan karena dianggap membuat onar dan menantang petugas.
Tak cukup disitu, mirisnya, Yoga sampai diancam ditembak menggunakan senjata laras panjang yang dibawa anggota Brimob itu. "Adam bilang 'Kau nantang-nantang petugas, kukokang juga kau!'. Dia ngomong begitu sambil berusaha mengacungkan senjata laras panjangnya ke arah saya," papar Yoga.
Yoga dipaksa ke pos polisi sekitar lokasi. Awalnya ia sempat menolak, tapi karena pos polisi tersebut dekat dengan media center, tempat berkumpulnya awak media, Yoga akhirnya menyetujui. Panitia acara tersebut sempat berusaha untuk mendamaikan keduanya. Tapi, anggota Brimob lainnya malah semakin meradang. Rekan Adam menantang Yoga adu jotos.
"Dia bilang 'Sikap lu nantangin bro. Ayo kita selesaikan di luar, lu lepas ID (wartawan) lu dan gua lepas seragam gua'," ungkap Yoga.
Pada akhirnya, Brimob senior bernama Dwi, datang dan menengahi permasalahan tersebut. Suasana mereda, Yoga dan Adam akhirnya berjabat tangan.
"Namun Bapak Adam ini menyalami saya tanpa melihat saya, dan rekan-rekannya langsung meninggalkan tempat tanpa satu katapun," tandasnya.
Kejadian itu sendiri disaksikan oleh beberapa rekan Yoga dan sejumlah media massa. Salah satunya bahkan sempat mengabadikan video perlakuan semena-mena aparat itu melalui ponsel.
Menangapi peristiwa memalukan tersebut, Karopenmas Div Humas Polri, Brigjen Rikwanto mengatakan, pihaknya berjanji akan meneruskan informasi tersebut dan menindaklanjutinya. "Ya diatensi (informasi) diteruskan ke Brimob," ujarnya saat dikonfirmasi.