Minggu, 18 Juni 2017 13:13 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Sedikitnya 9.000 penduduk yang kehilangan tempat tinggal di kota Marawi, pulau Mindanao, Filipina masih menunggu bantuan kemanusiaan.
Mereka telah diungsikan ke kota Iligan utara saat konflik meletus di wilayah tersebut pada akhir Mei lalu.
Begitu laporan organisasi non-pemerintah, Ecosystems for Work for Essential Benefits (EcoWEB), yang terlibat dalam memberikan bantuan kepada pengungsi seperti dikutip dari Sputniknews, Minggu (18/06/2017).
Sedikitnya 30.000 warga pengungsi Marawi mencari perlindungan di Iligan City sejak eskalasi konflik bersenjata tersebut.
Ketegangan antara pasukan pemerintah Filipina dan kelompok Maute, yang berafiliasi dengan ISIS, di wilayah tersebut meningkat pada akhir Mei, ketika yang terakhir berusaha untuk menyerang kota Marawi.
Eskalasi tersebut mendorong pemerintah Filipina untuk memberlakukan darurat militer di pulau tersebut.
Konflik di Marawi telah merenggut nyawa lebih dari 100. Menurut data resmi, 225 gerilyawan, 59 tentara dan 26 warga sipil tewas dalam pengepungan di Kota Marawi.(exe/ist)