Jumat, 16 Juni 2017 13:33 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Dua calon Gubernur Jatim, La Nyalla Mahmud Mattalitti dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bertemu secara tidak sengaja di acara khotmil Alquran di Pondok Pesantren Salafiyah, Kota Pasuruan, Kamis (15/06/17) malam.
Kedua tokoh itu diterima oleh pengasuh ponpes KH Idris Hamid yang notabene putra ulama (Alm) KH Hamid Pasuruan. Acara yang dihadiri ribuan orang itu merupakan agenda tahunan Ponpes Salafiyah, Pasuruan. La Nyalla dan Gus Ipul tidak hadir bersamaan. Bahkan sebelum ke Pasuruan, La Nyalla sempat bersilaturrahmi ke KH Fuad Nur Hasan, pengasuh Ponpes Sidogiri Bangil.
Kepada KH Idris Hamid di hadapan Gus Ipul, La Nyalla yang sudah sejak lama nyantri ke KH Hamid (ayah KH Idris Hamid) itu secara gamblang mengatakan, siapapun yang bakal memimpin Jatim ke depan adalah santrinya KH Hamid. "Saya senang bertemu Gus Ipul di sini. Siapapun yang bakal menjadi Gubernur Jatim adalah santrinya KH Hamid," kata La Nyalla.
Ketua Kadin Jatim, La Nyalla dan Wagub Jatim Gus Ipul merupakan dua tokoh yang secara gamblang mengatakan maju pada pilgub Jatim 2018. Selain keduanya, nama Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa dan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, juga disebut-sebut bakal running di pilgub Jatim 2018.
La Nyalla dan Gus Ipul adalah dua tokoh yang selama ini aktif bersilaturrahmi ke sejumlah ulama, kiai, pimpinan ponpes dan tokoh masyarakat di sejumlah daerah di Jatim. Keduanya sama-sama mendapat dukungan yang luas untuk maju di pilgub Jatim. La Nyalla selama ini disebut-sebut sebagai salah satu tokoh penting di balik keberhasilan (terpilihnya) Gubernur Soekarwo dan Wagub Gus Ipul pada pilgub periode sebelumnya.
La Nyalla termasuk salah satu tokoh Jatim yang menentang keras beredarnya info adanya upaya-upaya penyatuan calon tunggal pada pilgub Jatim. Upaya itu dinilainya sebagai perbuatan melawan amanat rakyat.
"Jatim ini provinsi yang besar. Pemimpin provinsi ini harus muncul dari pesta demokrasi yang menjadi amanat rakyat. Upaya-upaya ke arah calon tunggal sama dengan menentang amanat rakyat," tegas La Nyalla.(exe/ist)