Kamis, 15 Juni 2017 18:19 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (15/6/2017), bergerak melemah sebesar tujuh poin menjadi Rp 13.284 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp 13.277 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, bank sentral Amerika Serikat (The Fed) sesuai perkiraan pasar menaikan suku bunga sebesar 25 basis poin membuat indeks dolar AS terlihat berbalik arah.
"The Fed menaikan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin ke kisaran 1-1,25 persen," katanya.
Selain menaikkan suku bunga, ia menambahkan, pimpinan The Fed Janet Yellen juga menunjukkan sikap yang optimis terhadap perekonomian AS.
Ia mengemukakan, tidak ada bukti pengetatan moneter memberikan dampak terhadap turunnya belanja konsumen maupun dunia usaha.
"Indeks dolar AS terhadap mata uang utama yang sebelumnya turun berbalik bergerak naik," ujarnya.
Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta menjelaskan, sesuai ekspektasi, suku bunga acauan AS naik. Namun, mayoritas anggota the Fed yang merevisi turun proyeksi inflasi 2017 membuat apresiasi dolar AS menjadi terbatas.
Ia menuturkan, inflasi yang direvisi turun itu membuat probabilitas kenaikan suku bunga acuan berikutnya menjadi turun dan berdampak negatif bagi mata uang dolar AS serta yield obligasi AS, terutama tenor panjang.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp 13.282 dibandingkan hari sebelumnya Rabu (14/6/2017) Rp 13.286 per dolar AS.
Sumber: antara