Selasa, 13 Juni 2017 17:31 WIB
JAKARTA,Tigapilarnews.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy dihujani kritik oleh sejumlah anggota DPR khususnya komisi X perihal kebijakan full day school.
Salah satunya, Anggota Komisi X DPR Fraksi PKB Arzeti Bilbina. Dia mengeluhkan rencana sekolah lima hari dengan durasi waktu delapan jam itu.
"Saat sekarang untuk di Indonesia kurang tepat. Karena orang tua yang ada di Indonesia tidak full bekerja di luar. Mereka punya anak-anak yang ingin bertemu setiap harinya," tegas Arzeti di hadapan Muhadjir saat rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2017).
Arzeti mengaku mendapat banyak keluhan dari dapilnya seperti di Surabaya, Sidoarjo, dan soal wacana sekolah lima hari itu. "Kalau bicara SD, SMA Surabaya, seluruh orang tua keberatan," sebutnya.
Apalagi kebijakan tersebut dianggap mematikan pondok pesantren, Madrasah Diniyah, maupun Taman Pendidikan Alquran yang selama ini membantu membangun akhlak anak sejak dini.
Karena ini akan sangat mematikan pondok pesantren yang ada lama berdiri bantu negara kita mewujudkan anak-anak generasi yang bisa jadi pemimpin," tukas Arzeti mantan model ini.
Kritik serupa disampaikan Anggota Komisi X DPR Fraksi PAN Anang Hermansyah. Anang pun bertanya mengapa Muhadjir tampak terburu-buru untuk menerapkan lima hari sekolah.
"Yang sangat mendasari apa? Karena ini membikin gaduh," ketusnya.
Sementara Anggota Komisi X DPR Fraksi Partai Demokrat Anita Jacoba Gah mengatakan hal ini tidak bisa diterapkan mengingat masih banyak daerah terpencil. Siswa di daerah terpencil katanya perlu jalan berkilo-kilo untuk bersekolah. Bahkan, hingga mereka tidak sempat makan pagi.
"Kalau bapak bikin lima hari tapi delapan jam, saya tidak bisa bayangkan susahnya mereka. Belum lagi mereka makan siang. Sumba Timur, Sumba Barat Daya, Flores. Kalau sampai delapan jam, mereka sampai rumah jam berapa? Mereka harus lewat bukit, baru sampai rumah," kritiknya.
Karena itu dia meminta supaya jam pelajaran lebih baik seperti semula saja.
"Kalau bisa kembalikan saja seperti yang biasa. Tolong perhatikan ke daerah terpencil," pungkas legislator asal NTT itu