Selasa, 13 Juni 2017 10:31 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari berharap ketegangan antara sejumlah negara Arab dan Qatar dapat segera selesai karena kedua pihak adalah negara-negara sahabat Indonesia.
"Sikap Pemerintah Indonesia tidak memihak kepada salah satu pihak, tapi akan berperan aktif untuk mendamaikan kedua pihak melalui forum dialog," kata Abdul Kharis Almasyhari dalam keterangan pers, Selasa (13/6/2017).
Negara-negara Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar yakni Arab Saudi, Mesir, Bahrain, Uni Emirat Arab, Yaman, dan Maladewa.
Menurut Abdul Kharis, ketegangan antara sejumlah negara Arab dan Qatar telah menyedot perhatian publik Indonesia selama sepekan terakhir, karena cukup banyak warga negara Indonesia (WNI) bermukim dan bekerja di Qatar.
"Lalu lintas udara di Qatar, juga sudah menjadi salah satu rute jamaah haji dan umuroh dari Indonesia menuju ke Arab Saudi melalui Qatar," katanya.
Ia menyatakan, dirinya sudah berbicara dengan Menteri Luar Negeri (Menlu), mendiskusikan soal ketegangan negara-negara Arab dan Qatar, sekaligus mencocokkan data-data.
Kharis menegaskan, mendukung penuh sikap Kementerian Luar Negeri RI untuk mendorong sejumlah negara Arab yang memutuskan hubungan dengan Qatar untuk menggunakan dialog dan rekonsiliasi dalam penyelesaian masalah demi menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah.
"Sesuai komitmen politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif, sikap Pemerintah Indonesia akan aktif mendorong penyelesaian masalah melalui forum dialog dan rekonsiliasi, karena semua negara-negara yang menghadapi ketegangan tersebut adalah sahabat Indonesia," katanya.
Kharis menjelaskan, Indonesia memiliki hubungan baik dengan Qatar serta memiliki kerja sama perdagangan dan investasi.
Indonesia juga memiliki hubungan baik dengan Arab Saudi serta mengirimkan hubungan perdagangan maupun mengirimkan jamaah haji terbesar.
Menurut dia, Arab Saudi dan beberapa negara lain, memutuskan hubungan dipomatik terhadap Qatar karena dituduh mendukung kelompok teroris yang dikhawatirkan mengancam keamanan Teluk, tapi Qatar membantah tuduhan tersebut.