Rabu, 07 Juni 2017 10:51 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (7/6/2017) pagi, melemah 15 poin menjadi Rp 13.293 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp 13.278 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan nilai tukar rupiah mengalami pelemahan menyusul respons negatif pelaku pasar uang terhadap proyeksi Bank Indonesia mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih rendah dari asumsi pemerintah.
"Pelaku pasar merespons negatif pernyataan Gubernur Bank Indonesia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5,1-5,5 persen atau lebih rendah dibandingkan asumsi pertumbuhan pemerintah sebesar 5,4-6,1 persen," katanya, di Jakarta, Rabu (7/6/2017).
Ia menambahkan bahwa pelaku pasar juga sedang mencermati sentimen global terutama antisipasi menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengenai kebijakan suku bunga acuan AS.
"Di tengah antisipasi hasil kebijakan FOMC itu, pelaku pasar di dalam negeri cenderung menahan transaksinya sehingga menahan laju rupiah," katanya.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa dolar AS yang sedang mengalami tekanan di pasar global menjelang keputusan kebijakan bank sentral Eropa dan testimoni mantan Direktur FBI James Comey.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa pelemahan rupiah relatif sementara menyusul indeks manufaktur Indonesia pada Mei 2017 masih direspons positif oleh pasar, yaitu di posisi 50,6.
sumber: antara