Rabu, 07 Juni 2017 09:31 WIB
JAKARTA,Tigapilarnews.com - Kenaikan harga listrik akibat dicabutnya subsidi 900 VA menuai gejolak di masyarakat, bahkan masyarakat kecewa mengancam tidak akan memilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali di Pilpres 2019.
Politikus NasDem, Ari Yusnita menanggapi dengan bijak adanya gejolak itu, menurutnya respon demikian merupakan hal lumrah.
"Biasalah masyarakat, ada yang mendukung dan ada yang tidak mendukung," singkat Ari kepada Tigapilarnews.com, Rabu (7/6/2017).
Meski begitu, Wanita keliahiran Kalimantan Utara itu tetap menaruh perhatian khusus kepada permasalahan subsidi listrik diniali tidak tepat sasaran itu.
"Masyarakat mampu sih enggak apa-apa dicabut, tapi kalau masyarakat tidak mampu jangan dicabut, PLN harus punya data dulu," papar Ari yang juga Anggota Komisi VII DPR ini.
Seperti diketahui, Pemerintah resmi mencabut subsidi listrik untuk 18,7 juta pelanggan rumah tangga (R1) 900 Volt Ampere (VA) mulai Januari 2017. Penghilangan subsidi ini dikarenakan para pelanggan yang menggunakan daya 900 VA lebih banyak yang tidak masuk golongan masyarakat tidak mampu.
Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman menuturkan, Peralihan subsidi ini nantinya akan digunakan untuk pembangunan jaringan listrik ke daerah tertinggal yang belum merasakan tenaga surya dari Pemerintah.
Meski demikian, banyak masyarakat menengah ke bawah yang terkena imbas pencabutan subsidi listrik. Banyak yang mengeluh bahkan mengancam tidak akan memilih Jokowi di Pilpres mendatang.