Kamis, 01 Juni 2017 11:01 WIB
JAKARTA,Tigapilarnews.com - Pengamat Pertanian, Khudori mengaku tidak terkejut dengan pernyataan masa bodoh Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita menanggapi kenaikan harga jengkol.
"Enggak ada yang mengejutkan dari pernyataan Mendag," ucap Khudori kepada Tigapilarnews.com, Kamis (1/6/2017)
Khudori menjelaskan, sekalipun jengkol merupakan panganan masyarakat Indonesia, namun bukan termasuk panganan pokok, sehingga tidak menjadi concern pemerintah.
"Konsen pemerintah tentu pada komoditas yang banyak menyedot belanja rumah tangga dan besar pengaruhnya pada inflasi," jelas Khudori.
"Ya mungkin Pak Enggar komentar sembari bercanda," sambungnya.
Sayangnya, harga jengkol terus melonjak di sejumlah pasar tidak bisa dikatakan bercanda. Pasalnya harga makanan khas Asia Tenggara itu terus meroket, bahkan di pasar tradisional Simpang Pulai, Kota Jambi, harga jengkol tembus Rp120.000 per kilogram (kg).
Sebelumnnya, Anggota Komisi VI DPRP, Darmadi Durianto menampik jika dikatakan jengkol bukan urusan Kemendag sekalipun bagian kecil dari komoditas.
"Jengkol tetap harus jadi perhatian Menteri, Menteri harus tetap melakukan pengawasan harga jengkol, Menteri kelihatan agak stress menghadapi kenaikan harga jelang Idul Fitri," tegas Darmadi saat dihubungi, Rabu (31/5/2017).
Diketahui Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita menyatakan masa bodoh ketika ditanya Pewarta soal kenaikan harga jengkol di sejumlah pasar.
"Harga jengkol Kita enggak ada urusan, bodo amat harga jengkol," ketus Enggartiasto usai Rapat dengan komisi VI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (31/5/2017).