Senin, 05 Februari 2018 06:43 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Anggota Komisi IV DPR, Firman Soebagyo mengaku kecewa akan kebijakan pemerintah khuusnya Kementerian perdagangan (Kemendag) dipimpin Enggarstiato Lukito yang secara terbuka dan besar-besaran membuka seluruh impor bahan kebutuhan pokok seperti beras, garam, daging hingga jagung membuat petani merasa sedih akan keputusan impor tersebut.
Menurutnya, Menteri perdagangan (Mendag) sudah membunyikan "lonceng kematian" untuk petani. Karena, kebijakan impor itu merupakan bagian dari akrobat kebijakan politik Mendag menjelang pemilu yang tanpa melihat bagaimana sakitnya hati rakyat, khususnya petani.
"Betapa pedihnya hati rakyat khususnya petani yang sudah bersusah payah untuk berupaya secara mandiri melakukan usaha taninya karena satu-satunya yang bisa mereka lakukan demi mempertahankan hidupnya melalui panen ternyata sia-sia dengan membuat kebijakan seluruh impor kebutuhan pokok," kata Firman saat dihubungi, Senin (5/2/2018).
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggarstiato Lukito mengeluarkan kebijakan impor kebutuhan pokok seperti impor beras sebanyak 500 ribut ton, impor garam 3,7 juta ton, impor daging kerbau sebanyak 50 ribu ton dibagi 2 kuota dan terakhir impor jagung.
Politikus Golkar ini melanjutkan, meski pemerintah sebelumnya memberikan dukungan kepada seluruh petani baik dari sisi apapun. Tapi nyatanya, petani harus menelan pilp pahit karena pemerintah khususnya Kemendag lebih memilih melakukan impor bahan pokok ketimbang harus membudidayakan hasil jerih payah petani sendiri.
"Sebagai wakil rakyat mewakili aspirasi rakyat khususnya petani amat merasakan kekecewaanya kepada Mendag yang hanya duduk dibelakang meja tanpa mau turun ke lapangan mengecek langsung kepada Kepala daerah bagaimana situasi dibawah sana. Dan seakan-akan Mendag seperti kucing-kucingan mengejar target genjot import demi kepentingan tertentu demi tahun politik ini," sesal Firman yang juga politikus Wakil Ketua Baleg DPR ini.