Kamis, 01 Juni 2017 07:06 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Walikota Bandung, Ridwan Kamil, mengatakan 1 Juni 2017 menjadi momen yang tepat untuk membangkitkan kembali nilai-nilai Pancasila yang kini mulai kian memudar.
"1 Juni ini, nilai Pancasila menjadi relevan. Titipan saya jangan jadi pemadam kebakaran, pas ada problem kita baru rindu, kita baru diskusi, kita baru cari-cari. Harusnya ada atau tidak ada problem (nilai pancasila) kita perkuat," ujar Ridwan Kamil di Pendopo Kota Bandung, Rabu (31/05/2017).
Pria yang akrab disapa Emil ini menuturkan, salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung dalam menguatkan nilai-nilai Pancasila khususnya generasi muda dengan menghadirkan Kurikulum Bandung Masagi yang diluncurkan pada tahun 2016.
Menurutnya, kurikulum Bandung Masagi berisi nilai-nilai silih asih (saling mencintai), silih asah (saling mencerdaskan), dan silih asuh (saling mendampingi dan membimbing). Hal itu sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
"Jadi Bandung memback-up dengan Bandung Masagi yang ada bela negaranya," kata dia.
Namun kata dia, hal itu belum dirasa cukup. Emil berharap Pemerintah Pusat pun melakukan penguatan terutama di bidang pendidikan dengan memberikan porsi yang cukup untuk mata pelajaran Pendidikan Pancasila.
"Saya sedih pendidikan Pancasila tidak mendapat porsi yang cukup. Saya generasi yang ada PMP-nya (Pendidikan Moral Pancasila). Bosen enggak bosen, tapi nempel di kepala. Nah anak-anak sekarang gimana mendidiknya kan," kata dia.
Bahkan dirinya mendapat kabar bahwa ada beberapa laporan anak sekolah dasar (SD) yang terpengaruh dengan isu intoleransi, yang membeda-bedakan suku, ras, dan agama dengan siswa lainnya.
"Saya dapat kabar ada satu dua anak yang terpengaruh Pilkada di Jakarta. Jadi membenci etnis tertentu," kata dia.
"Jadi kalau saya boleh petisi ke pemerintah nasional, tolong hadirkan lagi pendidikan Pancasila, bentuknya terserah," kata dia.(exe/ist)