Rabu, 31 Mei 2017 14:01 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Komisi VI DPR RI menggelar rapat kerja dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) membahas protokol amending the Marrakesh Agreement Establishin The Wolrd Trade Organization di ruang rapat Komisi VI, Gedung DPR, Rabu (31/5/2017).
Dalam rapat tersebut, Mendag, Enggartiasto Lukita menyampaikan hasil kinerja di sektor pertanian, Ia mengatakan bahwa tahun 2017 Indonesia tidak lagi mengimport.
"Mengenai keterkaitan dengan pertanian, kami laporkan 2015 kita tidak lagi import beras, 2017 kita pastikan tidak import juga karena stock lebih besar, 2016 kita import karena carry over dari 2015," kata Enggartiasto dalam rapat.
Belum sempat menjelaskan laporan lainnya, pernyataan Enggartiasto langsung dihujani interupsi oleh anggota DPR, salah satunya Inas Nasrullah Zubir.
"Ini ada koK datanya import beras dari Pakistan 2017," tegas Inas dalam interupsinya
"Itu karena beras basmati kita tidak produksi, maka beras yang kita tidak produksi kita izinkan import, tapi beras secara keseluruhan kita tidak import," jawab Enggartiasto.
"Tidak ada niatan saya mau menipu, saya tidak katakan saya mau berbohong, saya mau clearkan beras konsumsi kita tidak import tapi beras jenis khusus kami akan sampaikan daftarnya, jumlahnya, dan kegunaannya untuk apa saja," tambah Enggartiasto.
Mengetahui fakta Indonesia tetap lakukan import beras, Anggota Komisi VI fraksi PAN, Nasril Bahar juga ikut menambahkan interupsi.
"Pak menteri jangan terlalu cepat katakan kita tidak import, opini itu dukung pencitraan, pertanyaannya apa kita tidak import 2017, benar, ya karena ada sisa yang di carring over dari import 2016, makanya bisa menutupi kebutuhan 2017. Jangan bodoh-bodohi kita," tandas Nasril
Menanggapi itu, Enggar tidak bisa menampik lagi dan hanya mengatakan akan memberikan data import beras kepada DPR.
"Terimakasih, Datanya kami akan siapkan," singkat Enggartiasto.