Minggu, 28 Mei 2017 18:29 WIB
BAGHDAD, Tigapilarnews.com - Menteri Luar Negeri Irak Ibrahim al-Ja'afari menegaskan, negaranya tidak akan bergabung dalam koalisi anti-Iran.
Pernyataan Ja'afari sekaligus meredam desakan Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS) terhadap negara di kawasan untuk bergabung dalam koalisi untuk melawan pengaruh Iran.
"Baghdad tidak akan pernah bergabung dengan koalisi anti-Iran. Irak tidak akan sejalan dengan kebijakan tersebut," ujar Ja'afari saat melakukan wawancara dengan ABC Spanyol, seperti dilansir ifpnews, Minggu (28/5/2017).
Seruan pembentukan koalisi anti-Iran disampaikan oleh pemimpin Saudi Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, dan Presiden AS Donald Trump saat di forum Arab Islamic American di Riyadh pada pekan lalu.
Dalam pidatonya, Raja Salman terang-terangan menyebut keterlibatan Iran dalam terorisme global. Raja Salman menegaskan, negaranya menolak bersikap lunak terhadap siapa saja yang mendanai terorisme.
Sementara itu, Trump mengkritik keras Iran yang dia sebut sebagai pemicu konflik sektarian dan teror. Dia meminta semua negara mengucilkan Iran. "Sampai rezim Iran bersedia menjadi mitra perdamaian, semua negara harus bekerja sama untuk mengisolasinya," pungkas Trump. (ist)