Jumat, 26 Mei 2017 16:31 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Anggota Komisi I DPR RI Evita Nursanty menyatakan, bom bunuh diri meledak di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam merupakan momentum bagi seluruh anak bangsa untuk melawan terorisme dan radikalisme.
“Ini harus jadi momentum perlawanan bagi seluruh elemen melawan terorisme dan radikalisme. Kita jangan takut tapi harus selalu waspada terhadap bahaya. Saatnya kita bersatu, dan berikan dukungan penuh kepada BIN, Polri, TNI, BNPT, dan kementerian dalam rangka deteksi dini, penindakan hingga deradikalisasi,” kata Evita dalam keterangan pers, Jumat (26/5/2017).
Menurut Evita, masyarakat bisa secara proaktif melaporkan peristiwa yang mencurigakan di sekitarnya. Selain itu, ikut serta dalam upaya pencegahan dan pendukungan deradikalisasi, termasuk dengan tegas menolak kegiatan yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa, dengan menghalalkan kekerasan.
“Intelijen kita saya yakin sudah melakukan deteksi dini, tahu akan terjadi tapi lokasi persisnya masih belum jelas. Teror itu bisa dimana saja dan kapan saja,” ujar Evita.
Evita tidak mau berspekulasi tentang kelompok mana yang bermain dalam aksi teror kali ini, termasuk apakah ada kaitan dengan aksi di Manchester maupun Filipina. Dia meminta publik untuk menunggu hasil olah TKP dan investigasi lebih jauh. Hanya saja, menurutnya, setiap aksi teror memiliki kesamaan gagasan untuk memaksakan kehendak melalui kekerasan.
“Kejadian di Terminal Kampung Melayu ini telat sehari dari yang terjadi di negara lain, apakah ada hubungan kita tidak tahu, tapi ini harus diusut tuntas, termasuk siapa di belakangnya. Seperti kata Pak Presiden harus dibongkar karena ini sudah sangat keterlaluan,” kata Evita.
Dia menambahkan, masih banyak pertanyaan yang harus dijawab, misalnya kenapa ledakan harus di lokasi itu, kenapa pula dekat toilet. Pelaku juga menyasar polisi, namun ledakan terjadi di fasilitas publik.