Selasa, 23 Mei 2017 18:13 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (23/5/2017), bergerak menguat sebesar 10 poin menjadi Rp 13.292, dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp 13.302 per dolar AS.
"Sentimen eksternal mengenai harga minyak mentah dunia yang menguat masih menjadi salah satu faktor yang mendukung pergerakan rupiah," ujar Analis PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong di Jakarta.
Lukman mengatakan, harga minyak mentah dunia yang stabil di level 50 dolar AS per barel menjaga fluktuasi mata uang berbasis komoditas, termasuk rupiah untuk terapresiasi.
Ia menambahkan, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang mengindikasikan untuk meneruskan kebijakan pemangkasan produksi menjadi salah satu faktor yang menjaga harga minyak.
Di sisi lain, lanjutnya, sentimen mengenai keputusan Standard & Poor's (S&P) yang menyematkan peringkat "investment grade" juga masih menjaga fluktuasi rupiah berada di area positif.
"Keputusan S&P itu menjaga rupiah untuk jangka menengah dan panjang dan tidak rentan terkoreksi," katanya.
Sementara itu, ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih menjelaskan, naiknya peringkat investasi dari S&P akan membuat pendanaan menjadi lebih murah, terutama di sektor korporasi termasuk perbankan yang akan cukup agresif menerbitkan surat utang untuk pembiayaan.
Kenaikan peringkat, lanjut Lana, juga akan membuat turunnya suku bunga pinjaman (cost of borrowing) dari penerbitan obligasi (surat utang) yang bisa digunakan untuk membiayai kredit.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp13.296 dibandingkan hari sebelumnya Senin (22/5/2017) Rp 13.297 per dolar AS.
Sumber: antara