Selasa, 16 Mei 2017 20:01 WIB
BEIJING, Tigapilarnews.com - Pemerintah Indonesia menyatakan kesiapan untuk membangun kerja sama dengan sejumlah negara-negara anggota KTT Belt and Road Forum for International Cooperation.
"Pada saat kita berbicara mengenai masalah industrialisasi yang dapat mengentaskan kemiskinan, pasti industrialisasi itu perlu tambahan dan ada rantai dalam jasa industri. Indonesia dalam hal ini, kita memiliki keunggulan-keunggulan, kita memiliki potensi yang dapat dikerjasamakan dan dengan potensi itu, posisi Indonesia cukup kuat," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Selasa (16/5/2017).
Presiden Joko Widodo telah menghadiri KTT membahas Jalur Sutra baru dan Sabuk Maritim di Kota Beijing pada 14-15 Mei 2017.
Dalam kesempatan itu, sebanyak 29 kepala negara/pemerintahan dan pimpinan organisasi internasional membahas sinergi kebijakan, hubungan antar masyarakat serta infrastruktur.
Menlu mengatakan Presiden dalam pernyataannya telah menjelaskan Indonesia membutuhkan pembangunan infrastruktur untuk memperkuat konektivitas diantara 17 ribu pulaunya.
Presiden juga mengatakan Indonesia memangkas subsidi bahan bakar minyak untuk membangun infrastruktur yang dampaknya telah terlihat signifikan.
Dengan terintegrasinya konektivitas memanfaatkan infrastruktur tersebut, maka diharapkan dapat mendukung pembangunan kawasan industri yang dapat mengentaskan kemiskinan.
Dalam pertemuan bilateral bersama Presiden Cina Xi Jinping maupun diskusi meja bundar BRF pada Senin lalu, Jokowi mengenalkan sejumlah potensi investasi yaitu proyek koridor ekonomi terintegrasi, konektivitas, industri, dan pariwisata di Sumatera Utara antara lain fasilitas Pelabuhan Kuala Tanjung dan akses jalan dari Kota Medan hingga Sibolga.
Indonesia juga mengenalkan kesempatan investasi di Sulawesi Utara yang akan meningkatkan infrastruktur di Bitung-Manado-Gorontalo melalui pembangunan akses jalan, jalur kereta api dan pelabuhan serta bandara.
Selain itu, Jokowi juga menawarkan investasi proyek energi dan pembangkit listrik di Provinsi Kalimantan Utara.
"Kemudian untuk menindaklanjuti itu, pada dua minggu kedepan, Menko Kemaritiman ditugaskan oleh Presiden untuk mendetilkan semuanya," kata Retno menjelaskan Menko Luhut Binsar Panjaitan akan kembali ke RRT untuk membahas potensi investasi itu.
Dalam pertemuan bilateral antara Jokowi dengan Presiden Xi Jinping, kedua kepala negara telah menyaksikan penandatanganan sejumlah kerja sama yaitu penandatanganan kerja sama pelaksanaan Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-Cina pada 2017-2021 oleh Menlu Retno bersama dengan Menlu Cina Wang Yi.
Kerja sama kedua yaitu penandatanganan dokumen Kerja Sama Ekonomi dan Teknik Tiongkok-Indonesia oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro dengan Menteri Perdagangan Tiongkok Zhong Shan.
Kemudian kerja sama ketiga yang ditandatangani yaitu fasilitasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung oleh Direktur Utama PT KCIC Hanggoro dengan Direktur Utama Bank Pembangunan Nasional Tiongkok Hu Huaibang dengan nilai komitmen kerja sama sebesar 4,498 miliar dolar AS.
sumber: antara