Kamis, 11 Mei 2017 19:55 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo akan mengirimkan surat kepada pembela Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengatakan "rezim Jokowi lebih parah dari rezim SBY".
"Saya segera akan kirim surat kepada dia, untuk dalam waktu satu minggu menjelaskan, mengklarifikasi apa maksud pernyataan terbukanya yang memprovokator, memfitnah dengan kata-kata yang tidak pantas," ujar Tjahjo melalui pesan whatsapp kepada wartawan di Jakarta, Kamis (11/5/2017).
Sebelumnya, seseorang wanita yang mengaku sebagai pembela Ahok dalam orasinya di sebuah video menyatakan bahwa keadilan telah diinjak-injak dan rezim Jokowi adalah rezim yang lebih parah dari rezim SBY.
Tjahjo menunjukkan video tersebut melalui pesan whatsappnya, dan menyatakan telah mengetahui identitas wanita tersebut.
Dari biodata wanita yang dikirimkan Tjahjo diketahui bahwa wanita itu bernisial VKL.
"Dirjen Politik kemendagri dalam waktu cepat telah mampu melacak dan telah mendata dan menelisik siapa yang bersangkutan termasuk keluarga dan aktivitasnya," ujar dia.
Menurut Tjahjo, jika dalam satu minggu wanita itu tidak mengklarifikasi dan meminta maaf secara terbuka di media nasional, maka dirinya sebagai pembantu Presiden, sebagai Mendagri dan sebagai warga negara RI akan melaporkan ke polisi.
Tjahjo mengatakan peristiwa ini harus menjadi pendidikan politik buat siapa pun bahwa tidak boleh memaki, memfitnah Presiden RI dan siapapun tanpa bukti yang jelas.
"Membela Pak Ahok silahkan itu hak azasi setiap manusia, tapi jangan mengaitkan orang lain apalagi mengait-ngaitkan rezim pemerintahan dan Presiden jokowi. Saya Mendagri bagian dari rezim pemerintahan pak Jokowi merasa tersinggung dengan ucapan orang tersebut yang mengaku simpatisan si Ahok," kata dia.
sumber: antara