Kamis, 11 Mei 2017 08:24 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Lowongan posisi sekretaris jenderal yang ditawarkan PSSI langsung disambut antusis oleh sejumlah kandidat.
Salah satu calon yang turut meramaikan bursa Sekjen PSSI tersebut adalah Hifni Hasan. Sosok yang pernah menjabat sebagai Sekjen Komite Olimpiade Indonesia (era Ketua Umum Rita Subowo) telah menyerahkan berkas pendaftaran ke Kantor PSSI, di Jakarta, Rabu (10/05/2017) siang.
Ditemui usai menyerahkan berkas, Hifni menyatakan dirinya tertarik untuk mencalonkan diri menjadi Sekjen PSSI karena ingin memperkuat kelembagaan induk cabor sepak bola tersebut.
"Intinya melalui peran di Kesekjenan, saya ingin memberi dukungan maksimal kepada Ketua Umum Edy Rahmayadi. Sehingga PSSI dapat menjalankan tugas dan tanggungjawabnya secara maksimal dalam membangun sepak bola Indonesia," kata Hifni kepada media di Jakarta.
Berdasarkan pengalamannya saat menjabat sebagai Sekjen di KOI, menurut Hifni, Sekjen memiliki peran dan fungsi sebagai penyeimbang dalam lembaga atau organisasi. Baik secara internal dan eksternal. Sehingga selain memiliki soliditas organisasi, PSSI juga dapat bersinergi secara optimal dengan Kemenpora, KOI, KONI dan lembaga-lembaga lain yang mengurusi olahraga.
"Sekjen harus dapat berperan aktif menjembatani hubungan Ketum dengan para anggota Komite Eksekuti serta hubungan anggota Komeks dengan Komisi-komisi yang ada di bawah Ke-sekjenan. Ibaratnya Sekjen itu diplomat dalam olahraga," ujarnya.
Ditambahkan, peran lain yang harus dijalankan Sekjen, kata Hifni, adalah memberitahukan kepada seluruh penggiat olahraga khususnya di sepak bola agar memahami dan menaati Statuta FIFA dan Statuta PSSI.
"Kita harus betul-betul on the track. Apa itu aturan main olahraga sepak bola? Kita harus menjalankan Statuta FIFA dan Statuta PSSI. Itu yang harus dipahami. Sebenarnya tidak tidak sulit. Olahraga itu kan relatif gampang aturannya. Semua kembali kepada kemauan dan tekad kita," tuturnya.
Hifni kembali menegaskan niatnya mendaftarkan diri sebagai calon Sekjen PSSI bukan karena ingin mengejar jabatan. Tetapi karena ingin turut memberikan sumbangsih positif untuk kemajuan sepak bola Indonesia. Hifni punya tekad jika nantinya terpilih sebagai Sekjen PSSI, kehadirannya harus membawa manfaat positif.
"Kalau kehadiran kita tidak membuat sebuah lembaga berhasil. Lebih bagus kita mundur. Lebih bagus kita tidak mendaftar. Saya optimis, kehadiran saya akan membawa manfaat positif untuk PSSI," tekadnya.
Bantu Reformasi PSSI
Menurut pria yang berprofesi sebagai pengacara ini PSSI, bukanlah 'barang' baru bagi dirinya. Karena selain pernah menjadi pemain sepak bola saat usianya masih muda, Hifni juga turut berperan dalam perjuangan mereformasi PSSI yang dipelopori Arifin Penigoro pada 2010.
"Saya ada di belakang layar untuk pembenahan Statuta PSSI pada 2010. Jadi saya cukup paham tentang seluk beluk organisasi di PSSI," ungkapnya.
Sebagai bentuk komitmennya, untuk bisa menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, Hifni berjanji jika terpilih sebagai Sekjen PSSI, dia akan melepaskan sederet jabatan yang disandangnya di beberapa organisasi dan lembaga.
Antara lain sebagai Anggota Dewan Pelaksana Prima, Chairman Committee Coastal Rowing Asia,
Waketum Modern Penthatlon Indonesia dan Ketua Bidang Organisasi dan Hukum PB PODSI.
"Kalau saya terpilih sebagai Sekjen PSSI saya akan lepaskan semua jabatan saya di organisasi olahraga. Saya akan full dan fokus untuk PSSI," tukasnya.
Selain Hifni Hasan, kabarnya sudah ada juga yang sudah mendaftar sebagai Sekjen PSSI yang telah lowong pascamundurnya Ade Wellington pada 10 April lalu. Namun sejauh ini belum ada konfirmasi resmi dari PSSI.
Sebagai catatan, pendaftaran akan ditutup pada 20 Mei mendatang. Untuk bisa menduduki kursi Sekjen PSSI, para kandidat akan menjalani fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan pada 25 Mei mendatang.
Sebelumnya dalam sebuah kesempatan, Edy Rahmayadi menjelaskan dalam memilih Sekjen PSSI pihaknya telah menetapkan sejumlah kriteria. Salah satunya adalah para kandidat dituntut mampu menjadi jembatan informasi yang baik dan komunikatif antara PSSI dan media.(exe/ist)