Rabu, 10 Mei 2017 18:01 WIB
JAKARTA,Tigapilarnews.com - Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti mengkritisi Majelis Ulama Indonesia (MUI) lantaran kerap mengeluarkan fatwa sarat akan kepentingan pihak tertentu.
Salah satunya dimana fatwa MUI menjadi bahan pertimbangan hakim dalam memvonis terpidana kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"MUI harusnya koreksi diri, banyak korban kemanusiaan ini justru karena fatwa yang bersifat spesifik," tegas Ray di D'Hotel, Menteng, Jakarta, Rabu (10/5/2017).
Selain Ray, Peneliti dari Ma'arif Institue, Abdullah Daraz juga mengatakan MUI selama ini mengeluarkan fatwa tidak murni atas dasar keagamaan, melainkan ada kepentingan politik di dalamnya.
"Saya sebut MUI selama ini selalu mengeluarkan fakta yang serampangan, yang bias kepentingan dan itu untungkan pihak tertentu, harusnya bahwa suara keagamaan yang jernih bukan dihiasi kepentingan tertentu," ucap Abdullah di tempat yang sama.