Senin, 01 Mei 2017 09:43 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Sebanyak 19 elemen massa dengan berbagai latar belakang akan memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day di Jakarta yang jatuh pada Senin 1 Mei 2017.
Polisi meminta seribuan massa buruh itu dapat menyalurkan aspirasinya, baik dengan aksi demo atau perayaan biasa, sesuai dengan koridor hukum dan damai.
"Di Jakarta ada beberapa elemen yang sudah memberitahukan aksinya ke Polda Metro Jaya. Misalnya dari KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia). Mereka mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB akan melakukan aksi unjuk rasa di patung kuda Indosat, Tugu Tani, dan Istana Negara, Jakarta Pusat dengan jumlah massa sesuai surat pemberitahuan sekitar 100.000 orang, tapi perkiraan massa sekira 20.000 orang,” kata Karo Penmas Polri, Brigjen Rikwanto di Jakarta, Minggu (30/4/2017).
Tokoh yang akan hadir adalah Said Iqbal (Presiden), Ramidi (Sekjen), Baris Silitonga (Pangkornas Garmet), Riden Hatam Azis (Sekjen FSPMI) dan Rohman (DPP KSPI).
Mereka menuntut sejumlah hal seperti cabut PP No 78 Tahun 2015 tentang pengupahan, penghapusan sistem kerja kontrak, outsourcing, dan pemagangan, tolak upah murah, dan perbaikan pelayanan BPJS Kesehatan.
Seribuan massa buruh itu akan berangkat dari Kawasan Industri Pulogadung Jaktim, Rumah Buruh Kabupaten Bekasi, Saung Buruh Kabupaten Bekasi, MM 2100, PT Sanyo Jalan Raya Bogor Tapos, Depok, Kantor FSPMI Serang, kantor sekretariat FSPMI Ruko Sentra Plaza Jatiuwung, dan PT PSI WIPI Curug Tapos, Depok.
Selain itu juga ada massa buruh dari KSPSI (Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia). Mereka juga akan melakukan aksi unjuk rasa di patung kuda Indosat dan Istana Negara Jakarta Pusat dengan jumlah massa sesuai pemberitahuan sekitar 16.000 orang dan perkiraan jumlah massa rill 3.000 orang.
Tokoh yang akan hadir Andi Gani Nena Wea (Presiden KSPSI), Subiyanto (Sekjen KSPSI), Feri Nurzali (Pangkornas Brigade SPSI), dan R. Abdulah (Ketua SPSI Kota Bekasi). Tuntutannya juga hampir sama yaitu mencabut PP No 78 Tahun 2015 tentang pengupahan, menghapuskan sistem kerja kontrak dan outsourcing, tolak upah murah, hinggga meminta karyawan Freeport tetap bekerja.
Tak ketinggalan adalah massa buruh dari KPBI (Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia) yang akan berdemo di lokasi yang sama dengan dua kelompok buruh di atas dengan jumlah massa sesuai surat pemberitahuan sekitar 10.000 orang namun perkiraan jumlah massa rill sekitar 2.000 orang.
Tokoh yang akan hadir adalah Ilhamsyah (Presiden KPBI), Michael (Sekjen KPBI), dan M. Rosyid (Kornas KPBI). Tuntutan juga sama ditambah mereka juga menolak kenaikan tarif dasar listrik, tangkap dan adili koruptor, hentikan penggusuran, turunkan harga sembako, naikkan subsidi pendidikan, kesehatan, perumahan, dan transportasi, serta tolak pasar bebas.
Titik keberangkatan kelompok ini adalah pintu Pos IX Pelabuhan Tanjung Priok Jakut dan Bundaran KIP Cakung Jaktim. Pada pukul 09.00 WIB massa KPBI berkumpul di UI Salemba selanjutnya massa akan melakukan longmarch menuju patung kuda Indosat dan Istana Merdeka sebelum melanjutkan aksi ke Mahkamah Agung (MA).
Ini perincian massa yang lain:
1. K-KASBI (Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia)
2. DPP FSP LEM SPSI (Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik dan Mesin)
3. GSPMII (Gabungan Serikat Pekerja Manufaktur Independen Indonesia)
4. SPN (Serikat Pekerja Nasional)
5. FPR (Front Perjuangan Rakyat)
6. DPC SBSI’92 (Serikat Pekerja Sejahtera Indonesia 1992)
7. PUK SP LEM SPSI PT. Astra Honda Motor
8. Komite Rakyat Mei Berlawan
9. FSP PPMI Kabupaten/Kota Bekasi
10. DPP FS PASI (Federasi Serikat Pekerja Aneka Sektor Indonesia)
11. Forum Pekerja Media
12. Solidaritas Perempuan
13. SBSI (Serikat Buruh Sejahtera Indonesia)
14. SP TPK KOJA dan SP BERSATU TPK KOJA