Sabtu, 29 April 2017 07:46 WIB

Trump Sebut Perang Besar Bisa Terjadi

Editor : Yusuf Ibrahim
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan perang besar dengan Korea Utara (Korut) mungkin terjadi dalam kebuntuan mengenai program nuklir dan misilnya.

Meski begitu, ia lebih memilih hasil dari sebuah diplomatik terhadap perselisihan tersebut.

"Ada kemungkinan kita bisa mengalami konflik besar dengan Korut. Tentu," kata Trump kepada Reuters, Jumat (28/04/2017), dalam sebuah wawancara di Oval Office jelang 100 hari kepemimpinannya.

Meskipun demikian, Trump mengatakan bahwa dia ingin menyelesaikan secara damai sebuah krisis yang telah mengacaukan beberapa mantan presiden AS.

Jalur diplomasi adalah sebuah jalur yang ditekankan oleh pemerintahan Trump dengan menyiapkan berbagai sanksi ekonomi baru sementara tidak mengambil opsi militer.

"Kami ingin memecahkan masalah secara diplomatis tapi sangat sulit," katanya.

Trump mengatakan Korut adalah tantangan global terbesarnya. Ia lantas memberikan pujian pada Presiden China, Xi Jinping, atas bantuan China dalam usaha mengendalikan Pyongyang. Kedua pemimpin tersebut bertemu di Florida awal bulan ini.

"Saya percaya dia berusaha keras, dia pasti tidak ingin melihat kekacauan dan kematian Dia tidak ingin melihatnya, dia orang yang baik Dia orang yang sangat baik dan saya mengenalnya dengan baik," aku Trump.

"Dengan mengatakan bahwa dia mencintai China dan dia mencintai orang-orang China, saya tahu dia ingin melakukan sesuatu, mungkin mungkin dia tidak bisa melakukannya," kata Trump.

Trump berbicara hanya sehari setelah dia dan penasihat keamanan nasionalnya memberi penjelasan kepada anggota parlemen AS mengenai ancaman Korut.

Pemerintahan Trump sebelumnya telah mengumumkan bahwa Korut adalah ancaman keamanan nasional yang mendesak dan prioritas utama kebijakan luar negeri. 

Dikatakan bahwa pihaknya berfokus pada tekanan ekonomi dan diplomatik, termasuk kerja sama dengan China dalam menangani tetangga dan sekutunya yang menantang, dan tetap terbuka untuk negosiasi.

Pejabat AS mengatakan serangan militer tetap menjadi pilihan namun mengecilkan prospek, meskipun pemerintah telah mengirim sebuah kapal induk dan sebuah kapal selam bertenaga nuklir ke wilayah tersebut dalam sebuah demonstrasi.

Setiap aksi langsung militer AS akan menanggung risiko pembalasan besar-besaran dari Korut, dan korban jiwa besar di Jepang dan Korea Selatan serta pasukan AS di kedua negara.(exe/ist)


0 Komentar