Kamis, 27 April 2017 07:07 WIB

ISIS Kembangkan Alat Peledak Rakitan

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi ISIS. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Gerilyawan ISIS telah mengembangkan alat peledak rakitan (IED) yang dapat diluncurkan dari senapan atau dijatuhkan dari pesawat tak berawak.

Hal itu dilaporkan oleh kelompok pemantau senjata Conflict Armament Research (CAR). CAR mengatakan bahwa kelompok militan tersebut mempromosikan pengembangan senjata 'merek sendiri' untuk gerilyawannya ditengah krisis persenjataan.

"Senjata rakitan itu dapat dilempar, diluncurkan dari senapan peluncur rakitan, atau dalam tahap pengembangannya yang terbaru, dijatuhkan dari pesawat tak berawak komersial atau tidak berawak (UAV) atau pesawat tak berawak," kata CAR dalam sebuah laporan. 

Laporan itu merujuk pada kunjungan ke Mosul pada bulan November, Februari dan Maret seperti disitat dari laman Al Arabiya, Kamis (27/04/2017).

CAR, yang mengidentifikasi dan melacak senjata serta amunisi di zona perang, melaporkan pada bulan Desember bahwa ISIS telah membuat senjata dalam skala dan kecanggihan yang cocok dengan kekuatan militer nasional dan telah menetapkan produksi standar di wilayahnya.

Temuan monitor tersebut menyatakan bahwa ISIS secara terpusat mengelola desain dan produksi senjata rakitan dengan kemampuan untuk menguji sistemnya di lapangan dan menyempurnakannya serta menggunakan teknologi baru seperti pesawat tak berawak.

Laporan tersebut mengatakan bahwa ISIS menggunakan perang di Mosul untuk menguji lapangan berbagai jenis persenjataan, sebuah langkah penting dalam program penelitian dan pengembangan senjata.

"Bukti penelitian dan pengembangan oleh pasukan ISIS, yang disusun oleh CAR sejak tahun 2014, menunjukkan bahwa adaptasi semacam itu cenderung berlanjut dan akan menghasilkan inovasi UAV lebih lanjut dalam waktu dekat, berpotensi untuk digunakan di medan perang selain Irak," bunyi laporan CAR.

Pasukan kontra-terorisme militer dan elit Irak yang didukung oleh AS baru-baru ini melancarkan serangan yang telah dimulai pada bulan Oktober lalu untuk merebut kembali kota Mosul. Mosul adalah benteng kota besar ISIS terakhir di Irak yang direbut dengan melakukan serarang kilat tahun 2014.

Mereka telah merebut kembali sebagian besar Mosul, termasuk setengah sebelah timur Sungai Tigris. Pasukan Irak telah mengepung militan di wilayah barat laut termasuk Kota Tua, tempat Masjid Agung al-Nuri dimana ISIS mendeklarasikan "kekhalifahan" atas bagian-bagian di Irak dan Suriah.(exe/ist)


0 Komentar