Rabu, 26 April 2017 17:56 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M. Iriawan mengaku kesulitan dalam mengungkap kasus penyiraman air keras ke wajah penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurutnya, polisi terkendala minimnya barang bukti dan saksi yang melihat jelas pelaku penyiraman.
"Pelaku betul-betul menggambar situasi disana, benar-benar digambarkan kebiasaan Pak Novel. Motor itu menyiram secara cepat dan langsung lari keluar," ujar Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (26/4/2017).
Iriawan juga mengaku kecewa dengan sikap Novel yang tidak maj disediakan pengawalan. Pasalnya, dalam peraturan penyidik KPK wajib mendapatkan pengawalan.
"Saya juga sempat nanya ke Pak Novel saat menjenguk di Rumah Sakit, 'kenapa bapak tidak mau dikawal? Apalagi saat ini Pak Novel sedang menangani kasus-kasus besar," ungkapnya.
Lebih lanjut, Iriawan juga membantah jika polisi Khusnya Polda Metro Jaya lambat dalam menangani kasus penyiraman ini.
"Kami akan terus berusaha mengungkap kasus ini. Karena kasus ini jadi utang buat saya kalau tidak terungkap," tandasnya.
Sebelumnya, Novel disiram air keras yang diduga dilakukan dua orang pria tidak dikenal di jalan Deposito depan Masjid Al Ikhsan RT03/10 Kelapa Gading Jakarta Utara usai menjalani Sholat Subuh pada Selasa (11/4/2017) pukul 05.10 WIB.
Akibat kejadian itu, Novel mengalami luka pada bagian wajah dan bengkak pada bagian kelopak mata kiri, sementara itu pelaku melarikan diri.