Rabu, 19 April 2017 21:59 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar Sungai Ciliwung untuk waspada terhadap kemungkinan banjir seiring naiknya permukaan air di Bendung Katulampa, Bogor, pukul 16.40 WIB, Rabu.
"Dengan tinggi muka air saat ini Katulampa masuk Siaga 2," kata Kepala Pusdatin dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan tertulisnya.
Dia mengatakan hujan deras disertai petir dan angin kencang melanda beberapa wilayah di Jawa Barat, termasuk hulu Sungai Ciliwung. Kondisi cuaca itu menyebabkan debit Sungai Ciliwung hulu meningkat sehingga mencapai 276 meter kubik per detik dengan ketinggian 150 centimeter.
"Diperkirakan sembilan jam kemudian beberapa wilayah di bantaran Sungai Ciliwung di wilayah Jakarta diperkirakan akan terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung," kata doa.
Sutopo mengatakan masyarakat di bantaran sungai agar mewaspadai potensi meluapnya sungai seperti di Srengseng Sawah, Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Pejaten Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Cililitan, Cawang, Bidara Cina dan Kampung Melayu. Banjir kiriman dapat melanda pada Kamis (20/4) dini hari.
Pusdalops BPBD DKI Jakarta, kata dia, telah menyampaikan peringatan dini kepada masyarakat. Diperkirakan banjir tidak akan besar karena kondisi sungai Ciliwung di bagian tengah dan hilir dalam kondisi normal. Kondisi tinggi muka air dan level sungai pada Rabu pukul 16.40 WIB sebagai berikut:
Katulampa 150 cm (siaga 2), Depok 130 cm (siaga 4), Manggarai 625 cm (siaga 4), Karet 370 cm (siaga 4), Krukut Hulu 140 cm (siaga 4), Pesanggrahan 100 cm (siaga 4), Angke Hulu 50 cm (siaga 4), Waduk Pluit 180 cm (siaga 4), Pasar Ikan 156 cm (siaga 4), Cipinang Hulu 90 cm (siaga 4), Sunter Hulu 75 cm (Siaga 4) dan Pulogadung 350 cm (siaga 4).
"Masalah banjir akan menjadi tugas Gubernur DKI yang baru mendatang. Tidak mudah mengatasi masalah banjir Jakarta karena sangat kompleks dan tidak dapat diatasi secara instan. Perlu komitmen politik tinggi dan keberlanjutan terus menerus, termasuk di dalamnya upaya-upaya yang tidak populis harus dilakukan," kata dia.
Menurut dia, bantaran sungai di Jakarta seperti Ciliwung, Sunter, Cipinang, Angke, Pesanggrahan dan lainnya berkembang permukiman sehingga sangat rentan banjir.
Sungai-sungai yang ada perlu dinormalisasi melalui pengerukan, pelebaran, pembangunan talud dan lainnya. Selain itu pembangunan manusia yang mampu menghadapi dan mengatasi banjir perlu ditingkatkan karena jika tidak banjir akan menyandera masyarakat di Jakarta.(exe/ist)