Senin, 17 April 2017 19:32 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Memasuki minggu tenang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 putaran kedua, team sukses (timses) relawan pasangan calon nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), beserta Djarot Syaiful Hidayat (Badja) diduga telah mengirimkan 17 sapi potong ke sejumlah pulau di Kepulauan Seribu, Senin (17/4/2017).
Hal itu, dibenarkan langsung oleh salah seorang anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) di Kabupaten Kepulauan Seribu, Opik.
"Memang benar semua sapi dan berbagai alat penyandang disabilitas, seperti kursi roda dan tongkat, sembako, sudah berada di sejumlah pulau di Kepulauan Seribu. Diduga, pemiliknya itu dari tim Basuki-Djarot. Semuanya itu sudah sampai di sejumlah pulau hari ini," ujar Opik saat di konfirmasi, Senin (17/4/2017).
Opik menjelaskan, setibanya sapi-sapi di pulau-pulau Kepulauan Seribu yang dituju, langsung disita. Pihaknya juga menemukan kembali adanya 150 paket sembako.
"Kami juga mengamankan 150 paket sembako dari relawan paslon nomor dua, dan sapi-sapi itu juga dari tim relawan paslon dua. Kami amankan karena ini kan sudah masuk di momen masa tenang kampanye Pilkada DKI Jakarta," jelasnya.
Opik menuturkan, jika 150-an paket sembako serta 17 ekor sapi telah diamankan oleh jajaran Panwaslu Kabupaten Kepulauan Seribu.
"Pulau Untung Jawa 2 ekor, Pulau lancang 2 ekor, Pulau panggang 3 ekor, Pulau pramuka 3 ekor, Pulau Tidung 4 ekor, dan Pulau kelapa 3 ekor. Sapi-sapi itu juga dibawa menggunakan kapal Dolphin Express dari Pelabuhan Kaliadem, Penjaringan," ungkapnya.
Opik menambahkan, jika ada dugaan kiriman itu menjurus ke money politic.
"Ya ini kan sudah masuk masa tenang pada Kampanye Pilkada DKI Jakarta. Sehingga ini tidak boleh. Makanya kami sita dan ini diduga menjurus money politic kan," ucap Opik.
Lanjutnya, pihaknya akan memanggil sejumlah saksi terkait hal tersebut. Ia akan mendalami betul kiriman 17 ekor sapi potong dan 150-an paket sembako, yang disebar di sejumlah pulau di Kepulauan Seribu.
"Karena ini adalah kasus temuan, kami akan memanggil para saksi yang terkait. Kami akan kaji, sesuai dengan aturan yang berlaku. Maka dari itu kami akan mendalami masalah ini. Namun barusan kami melakukan investigasi, apabila kiriman semua ini pemiliknya dari Partai yang berlambang banteng, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP," pungkasnya.