Sabtu, 15 April 2017 11:48 WIB
SITUBONDO, Tigapilarnews.com - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II-B Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, memberikan pelatihan membatik kepada warga binaannya sebagai bekal membuka usaha setelah menjalani masa hukumannya.
"Pelatihan membatik ini merupakan kerja sama Rutan dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Situbondo yang diikuti 24 warga binaan atau narapidana dan kami juga melibatkan instruktur pembatik Rengganis Desa Silowogo, Kecamatan Bungatan," ujar Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas II-B Kabupaten Situbondo, Eka Priyatna di Situbondo, Sabtu (15/4/2017).
Eka mengatakan, puluhan warga binaan yang mengikuti pelatihan kemandirian membatik tersebut, didominasi warga binaan wanita yang memiliki keinginan mendapatkan bekal keterampilan membatik.
Pelatihan membatik tersebut, lanjut Eka, merupakan salah satu program kemandirian di Rutan Situbondo. Selain itu mereka juga diajarkan keterampilan tangan miniatur perahu dan lainnya yang terbuat dari bahan bekas dan kulit pohon pisang kering.
"Memberikan keterampilan sebagai bekal kepada warga binaan seperti membatik, akan kami lakukan berkesinambungan. Supaya warga binaan selesai menjalani masa hukumannya bisa lebih mandiri dan bahkan diharapkan mereka dapat membuka peluang usaha seperti batik tulis ini, dan tidak lagi mengulangi perbuatannya yang tidak baik," ucapnya.
Salah seorang warga binaan wanita, Hermin mengatakan merasa senang diberi pelatihan membatik karena selain dapat mengisi kegiatan selama di dalam Rutan, juga mendapatkan keterampilan.
"Kami bersama teman-teman sangat senang karena ada kegiatan membatik sehingga tidak jenuh selam menjalani hukuman dan keterampilan ini bisa menjadi bekal saya ketika sudah bebas," katanya.
Instruktur pembatik Rengganis, Jasmiko mengatakan kerajinan industri batik di Situbondo terus mengalami peningkatan dan saat ini pembatik Situbondo mulai merambah pasar di sejumlah kabupaten di Jawa Timur.
"Motif batik khas Situbondo itu yakni bermotif kerang, siput dan biota laut, sedangkan harga batik Situbondo cukup bervariasi tergantung motif dan bahan dasar kain," tuturnya.
sumber: antara