Sabtu, 15 April 2017 08:40 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Rusia mengecam pengawas senjata kimia karena tidak mengirimkan tenaga ahli ke lokasi yang diduga menjadi tempat serangan senjata kimia terjadi.
Kecaman itu sebagai bentuk dukungan untuk rezim Presiden Bashar al-Assad.
"Kami menganggap itu tidak dapat diterima untuk menganalisa peristiwa dari jarak jauh," kata Menteri Luar Negeri, Sergei Lavrov, pada konferensi pers di Moskow dengan rekan-rekannya dari Suriah dan Iran dikutip dari al Arabiya, Sabtu (15/4/2017).
Lavrov mengatakan para penentang Assad pada dasarnya telah memberikan jaminan untuk Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) mengunjungi lokasi di mana setidaknya 87 orang tewas. Namun pengawas menolak untuk mengirim para penyelidik.
“Mereka mengatakan bahwa itu sangat tidak aman, tetapi mereka tidak bisa mengajukan argumen yang meyakinkan,” kata diplomat top Rusia itu.
Lavrov bertemu dengan timpalannya dari Suriah dan Iran untuk menunjukkan dukungan untuk Damaskus setelah Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson mengunjungi Moskow awal pekan ini.
Lavrov mengulangi kecaman Kremlin dari serangan rudal AS di Suriah dan mengatakan Washington sedang mencari “alasan untuk perubahan rezim”.
“Upaya ini tidak akan berhasil, ini tidak akan terjadi,” katanya.
Rusia telah menolak tuduhan dari Barat yang menuding pasukan Assad bertanggung jawab atas serangan senjata kimia. Rusia pun telah mengecam Amerika Serikat (AS) atas serangan rudal pekan lalu terhadap sebuah pangkalan udara Suriah.
OPCW mengatakan bahwa misi pencari fakta itu menganalisis sampel yang dikumpulkan dari “berbagai sumber” dan bahwa tuduhan serangan kimia terjadi di kota yang dikuasai pemberontak Suriah, Khan Sheikhun adalah “kredibel”.
Lavrov mengatakan Rusia, Iran dan Suriah telah menuntut investigasi menyeluruh, obyektif dan tidak memihak di bawah naungan OPCW. Ketiganya juga bersikeras harus menggunakan ahli independen, termasuk dari Moskow.
Rusia pada Rabu lalu telah memveto resolusi PBB yang didukung Barat menuntut bahwa pemerintah Suriah bekerja sama dengan penyelidikan dugaan serangan. Pemblokiran tindakan Dewan Keamanan terhadap sekutu Moskow itu adalah untuk yang kedelapan kalinya
Rusia dan Iran adalah sekutu rezim Assad dan telah mengerahkan pasukan ke negara yang dilanda perang untuk membalikkan situasi perang yang telah berlangsung selama enam tahun di negara itu.(exe/ist)