Jumat, 14 April 2017 16:01 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Pemerintah telah mencanangkan target pertumbuhan ekonomi tahun 2018 mencapai 5,4-6,1 persen. Angka itu dinilai mungkin hanya naik tiga digit, yaitu sampai 5,4 persen saja, karena sektor manufaktur dan industri belum berjalan baik.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir pesimis target pemerintah terlalu tinggi hingga mencapai maksimal 6,1 persen.
“Saya skeptis dengan pertumbuhan setinggi itu, karena sektor manufaktur dan industri belum berjalan lancar,” kata Hafisz saat dihubungi, Jumat (14/4/2017).
Pernyataan Hafisz ini menanggapi rilis Kepala Bappenas Bambang PS Brojonegoro yang menyampaikan optimismenya bahwa angka pertumbuhan 2018 di kisaran 5,4-6,1 persen. Bahkan, pemerintah juga menargetkan investasi mencapai Rp 5.420 triliun.
Investasi merupakan motor untuk mengejar target. Selain itu pemerintah juga ingin meningkatkan sektor industri pengolahan, pariwisata, dan pertanian.
Menurut politisi PAN ini, APBN yang ada sekarang terlalu dibebani oleh pembangunan infrastruktur dan utang.
“Inilah yang menjadikan cost kita menjadi tinggi. Jadi masih sulit mengejar target setinggi itu,” imbuh Hafisz.
Ia justru melihat bahwa angka yang ideal untuk target pertumbuhan 2018 adalah 5,3-5,4 persen saja.