Rabu, 12 April 2017 20:46 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Calon wakil gubernur Jakarta petahana nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat mengatakan, terobosan untuk mencegah penyakit, sudah sejak lama diterapkannya bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat memimpin DKI.
"Program yang sudah kami kerjakan adalah ketuk pintu layani dengan hati. Puskesmas sebagai garis terdepan layanan kesehatan harus tekankan preventif dan promotif. Setiap saat petugas datang ke rumah warga, apakah ada TBC, diare, dan lain-lain," kata Djarot diacara debat pamungkas di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2017).
Politikus PDIP ini menambahkan, dengan cara membangun sanitasi yang baik melalui program bedah rumah, kemudian dengan menggerakkan PKK dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang rentan penyakit.
Djarot mengungkapkan, saat ini Pemprov DKI sudah mempunyai data valid mengenai keluarga yang rentan terkena penyakit.
"Ini akan memudahkan kami untuk layani warga apabila kena penyakit dan tingkatkan kualitas kesehatan. Kami juga bangun RPTRA di masing-masing wilayah. Setiap RW nanti akan ada RPTRA yang padat penduduk," pungkasnya.
Debat pilkada DKI putaran kedua atau debat final diselenggarakan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Debat diikuti kandidat calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, serta pasangan kandidat nomor urut 3, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Debat Pilkada DKI putaran kedua ini mengambil tema "Dari Masyarakat untuk Jakarta". Persoalan yang diungkap meliputi kesenjangan dan keadilan sosial, penegakan hukum, dan bonus demografi.
Presenter Ira Koesno kembali dipilih menjadi moderator yang akan memandu jalannya debat terakhir ini. Ira merupakan moderator dalam debat perdana pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017.