Sabtu, 08 April 2017 16:47 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Program bedah rumah di wilayah Cilincing, Jakarta Utara, yang rencananya akan dilakukan Pemprov DKI Jakarta menuai kontroversi
Kontroversi program bedah rumah itu bukan saja datang dari kalangan masyarakat dan media sosial. Dari kalangan anggota DPR DKI Jakarta pun memprotes kebijakan tersebut.
“Ya, aneh saja, duitnya dari mana? Kalau memang dari CSR kenapa tidak tanggal 20 saja, jadi kenapa harus didekatkan dengan hari pencoblosan. Ini kan tidak benar,” tandas M Taufik, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, usai menghadiri deklarasi Paslon Anies-Sandiaga, di Warakas, Jakarta Utara, Sabtu (8/4/2017).
Taufik menilai bahwa kegiatan tersebut sarat dengan kepentingan menjelang putaran dua Pilkada DKI Jakarta 2017
"Ini kampanye, jelas, jelas ini kampanye. Sudahlah itu kasih tahu sama Pemda DKI, kenapa kok tiba-tiba ada bedah rumah. Kemarin programnya rumah deret dihilangkan, sekarang ada bedah rumah. Saya sih minta komisi yang bersangkutan di DPRD untuk memanggil itu, untuk waktunya. Saya harapkan dalam waktu dekat ini," paparnya.
Pria yang mengaku dibesarkan di tanah Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara itu, sangat menyesalkan kebijakan Pemprov DKI atas rencana bedah rumah di Cilincing. Bedah rumah rencanya dilaksanakan pada tanggal 17 April 2017.
"Makanya, saya bilang kenapa tidak tanggal 20 April mulainya. Kalau rencananya tanggal 17 kan kelihatan, keciri banget kalau orang Betawi bilang. Makanya, dulu KPK melarang untuk kegiatan-kegiatan hibah dan segala macam jangan dikeluarkan menjelang pilkada," ungkap Taufik.
Taufik menuturkan bahwa program bedah rumah Pemprov DKI tidak melalui pembahasan di DPRD DKI Jakarta
"Tidak ada, program ini (bedah rumah) sebelumnya tidak ada koordinasinya sama dewan," tandas Taufik.